APJII Usul Dilibatkan dalam Gelar Jaringan 4G di Wilayah 3T

Rahmi Yati
Senin, 19 September 2022 | 19:00 WIB
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo disarankan mengajak seluruh pemangku kepentingan di industri telekomunikasi untuk mempercepat pemerataan akses internet 4G di Indonesia, terutama di wilayah (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhamad Arif mengatakan salah satu pemangku kepentingan di industri telekomunikasi saat ini adalah APJII.

Sebagai penyelenggara jaringan broadband tetap, sambung dia, seluruh anggota APJII juga memberikan kontribusi USO sebesar 1,25 persen dari gross revenue.

"Maka dari itu, untuk mempercepat penggelaran dan pemberian layanan telekomunikasi di daerah 3T, anggota APJII juga dilibatkan," kata Arif kepada Bisnis.com, Senin (19/9/2022).

Dia menyebut sejauh ini anggota APJII tidak dilibatkan dalam pembangunan BTS 4G. Sebab, pembangunan infrastruktur tersebut memamg dipergunakan untuk operator selular, bukan operator fixed line seperti anggota APJII.

Meski begitu, sebelumnya Arif akan berusaha menawarkan dan mendorong anggotanya agar melayani area-area yang belum terjangkau akses internet (blank spot).

Pasalnya, lanjut Arif, perluasan akses internet yang diupayakan pemerintah sesuai dengan misi asosiasi. Mereka berharap dapat benar-benar mengurangi kesenjangan akses internet dan konektivitas di Indonesia.

"Jadi memang kita sendiri juga lagi coba komunikasi dengan pemerintah khususnya pemerintah daerah karena mereka punya data-data wilayah mana yang blank spot dan lainnya," ucap Arif.

Nantinya, imbuh Arif, ketika data itu sudah terkumpul, APJII akan mengajukan dan menyosialisasikan ke penyedia Internet Service Provider (ISP) siapa yang bisa melayani daerah-daerah tersebut.

Sementara itu, Direktur Layanan Masyarakat dan Pemerintah Bakti Kemenkominfo Danny Januar Ismawan mengatakan saat ini masih terdapat sekitar 12.584 desa yang belum terlayani jaringan 4G.

Dia menyebut, hingga akhir 2021, Bakti baru menyelesaikan 16.800 titik internet gratis yang sebagian besar (40 persen) ditempatkan di sektor pendidikan. Sedangkan dari segi kondisi geografis, sekitar 1/3 berada di Indonesia Timur.

"Berdasarkan pengkajian ketersediaan jaringan hingga saat ini kalau dilihat dari kondisi cakupan sinyal seluler itu masih menyisakan dari total sekitar 84.000 lebih desa, ada 12.584 desa belum terlayani 4G dan 70 persen di antaranya berada di Indonesia Timur," katanya, beberapa waktu lalu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper