Bisnis.com, JAKARTA - Kebocoran data kembali terjadi, kali ini data milik Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo serta Ma'ruf Amin diduga dibobol dan dijualbelikan di darkweb.
Informasi bocornya data itu telah tersebar di situs breached.to. Belakangan, situs ini juga menjadi pangkalah penyebaran data digital penduduk yang dibocorkan.
Sebelumnya peretas yang membobol data registasi SIM Card dengan nama akun Bjorka mengatakan pada pada saluran Telegram miliknya, bahwa target selanjutnya adalah Presiden RI.
Adapun, kali ini Hacker yang membobol data dan menjualnya bukanlah Bjorka melainkan Poxaca. Dalam data yang diduga bocor tersebut, terdapat NIK, Nomer KK, NIK Orangtua dan Alamat. Data ini pun dijual seharga US$2.000 atau senilai Rp59,3 juta.
Belum lama ini pun Bjorka pada situs breached.to memberikan pesan kepada pemerintahan Indonesia terutama kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pesan itu berjudul "My Message to Indonesian Government" atau Pesan Saya kepada Pemerintah Indonesia. Bjorka mengunggah tangkapan layar sebuah berita mengenai pesan Kominfo kepada peretas. Dia pun membalas untuk Kemenkominfo untuk berhenti menjadi idiot.