Bisnis.com, JAKARTA – Komisi I DPR turut menyoroti maraknya laporan dugaan kebocoran data masyarakat yang belakangan ramai diperbincangkan.
Anggota Komisi I DPR Rizki Aulia Rahman Natakusumah mengatakan lembaga pengendali dan pemroses data harus hati-hati dalam keamanan data. Apalagi, lembaga-lembaga tersebut mengelola data pribadi dengan jumlah yang sangat banyak sehingga tentu rentan untuk disalahgunakan.
"Di beberapa kesempatan ketika para pengendali-pemroses data pribadi sudah menjalankan skema pelindungan data pribadi sesuai prosedur, terkadang masih saja data disalahgunakan," katanya dikutip dari laman resmi DPR, Selasa (23/8/2022).
Lebih lanjut menurutnya, saat ini generasi muda sudah harus mengerti mekanisme cara kerja pemerintah dalam melaksanakan pelindungan data pribadi. Kesadaran individu dan kolektif masyarakat juga sangat penting dalam upaya pelindungan data tersebut.
Sebab, sambung Rizki, pelindung data pribadi pertama adalah individu sebagai subjek data itu sendiri sehingga mereka harus sadar dan paham data pribadi mana saja yang perlu ditutupi dan tidak boleh diketahui orang lain.
"Pengetahuan tersebut tentunya akan mendorong pemahaman mengenai pelindungan data pribadi dan mendorong kewaspadaan masyarakat secara umum agar tidak sembarangan membuka data pribadi mereka," ujar Rizki.
Dia menambahkan, situasi pandemi Covid-19 yang turut memaksa masyarakat melakukan interaksi daring secara intens seharusnya juga bisa membuat masyarakat sadar dan lebih peduli terhadap keamanan data pribadinya.
Namun faktanya, imbuh Rizki, memang ada generasi muda yang sangat peduli dan protektif terhadap data pribadi mereka. Tetapi tak sedikit juga di antara mereka yang masih awam terhadap urusan data pribadi.
“Mereka yang peduli mungkin memiliki pengetahuan dasar mengenai pentingnya melindungi data atau pernah jadi korban penyalahgunaan data pribadi. Namun mereka yang masih belum sering bersinggungan dengan urusan ini, mungkin memiliki kesadaran yang minim,” tuturnya.