Bisnis.com, SOLO - Unreal Engine dari Epic Games mengumumkan berakhirnya edisi kedua The Women Creators Programme pada 11 Agustus 2022 lalu.
Inisiatif yang merupakan hasil kerjasama dengan Open Air Films, ASIFA India dan Perforce Software ini, memberi pelatihan mendalam secara virtual dan berbayar, serta program pendampingan kepada para produser perempuan dari India dan Asia Tenggara.
Menjadi yang pertama Epic di Asia Tenggara, program ini bertujuan untuk membekali para animator real-time generasi berikutnya, dengan fokus khusus menginspirasi dan memberdayakan para kreator perempuan di India dan Asia Tenggara.
Dari lebih dari 178 pelamar di wilayah Asia Tenggara dan India, 21 perempuan terpilih untuk mendapatkan pendampingan dari lulusan beasiswa Unreal. Di antaranya yakni Jessica Tan, Digital Creative Director asal Singapura, Xie dan Zubaida Nila, Visual Effects Artist asal Malaysia.
Para finalis menjalani pendampingan langsung dan workshop virtual, sehingga mengakhiri fase pertama program ini dengan demo dan evaluasi pra-visualisasi.
Mereka kemudian memasuki fase kedua—di mana mereka mempelajari teknik VFX terbaru dalam pengembangan dunia real-time, pencahayaan, sequencing, dan produksi virtual dengan menggunakan mesin virtual berbasis cloud.
Setelah pelatihan dan penilaian terakhir, para kreator diberikan kesempatan untuk menampilkan film pendek mereka dan berbagi lebih banyak mengenai perjalanan dan inspirasi mereka selama acara tersebut.
Ellen Xie yang berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri kreatif, mengaku sangat antusias dengan ide memanfaatkan fitur dan inovasi Unreal Engine untuk membuat konten berkualitas tinggi dalam pekerjaannya.
Hal ini mendorongnya untuk ikut dalam Women Creators Programme, yang di sana dia dapat bereksperimen dengan teknologi real-time serta memberinya lebih banyak fleksibilitas dalam proses bercerita.
Terinspirasi oleh hewan peliharaannya, Ellen memulai debut film pendeknya 'A Little Hug' di Women Creators Program, yang menggambarkan hubungan seorang anak laki-laki dan anak bulu (anabul) miliknya.
“Menjadi bagian dari Women Creators Program benar-benar menginspirasi. Saya bersyukur mendapat kesempatan untuk medapatkan pendampingan dan pelatihan dari para Evangelist di Unreal dan para pendamping perempuan lain,” ujar Ellen.
Menurutnya, program tersebut menjadi inkubator hebat untuk memahami cara kerja dan fitur Unreal Engine terbaru, terutama dengan UE5, di mana fleksibilitas untuk proses penceritaan sangat mengagumkan.
"Saya percaya Unreal dapat membawa proyek masa depan saya ke tingkatan kualitas yang baru," lanjutnya.
Business Lead Epic Games untuk India dan Asia Tenggara Shruti Verma mengatakan bahwa Women Creators Programme 2022 dibangun berdasarkan kesuksesan edisi pertama, dengan perluasan program ke Asia Tenggara.
“Target kami lebih dari sekadar membina beberapa profesional perempuan top di ruang VFX, namun juga membangun dasar untuk ekosistem kreator, storyteller, produser dan profesional animasi perempuan. Kami harap para finalis mendapat pendampingan dan pelatihan dengan baik untuk mewujudkan ide-ide mereka dengan Unreal Engine,” ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.