Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan yang terkenal sebagai produsen telepon pintar asal China, Xiaomi disebutkan tengah merambah ke industri mobil listrik. Sebanyak 140 kendaraan listrik tanpa pengemudi telah diujicoba.
Dikutip dari AsiaFinancial.com, CEO Lei Jun mengatakan pada Kamis (11/8/2022) yang juga merupakan hari jadi perusahaan yang ke-12 telah menancapkan pijakan yang besar. Setelah berkomitmen untuk memasuki sektor kendaraan listrik untuk mengepakkan sayapnya menjadi perusahaan teknologi muda yang besar, Xiaomi telah memulai pijakan barunya.
Lei Jun membeberkan, untuk teknologi mobil listrik otonom atau tanpa pengemudi, Xiaomi telah menggelontorkan investasi sebesar 3,3 miliar yuan atau sekitar US$490 juta atau setara dengan Rp7,35 triliun jika mengacu pada asumsi Rp15.000 per dolar AS.
Langkah Xiaomi itu terbilang sangat cepat mengingat baru secara resmi menyatakan minatnya untuk berkompetisi di industri kendaraan listrik pada tahun lalu.
Pada awal pekan ini, Xiamoi juga telah mendapatkan izin dari pemerintah China untuk mengoperasikan taksi tanpa pengemudi di jalan terbuka.
Adapun, Xiaomi berkomitmen untuk membawa mobilnya ke produksi massal pada semester I/2024. Awal tahun ini perusahaan memulai pembangunan pabrik mobil pertamanya di Beijing.
Dilansir dari Pandaily.com, Lei mengatakan bahwa teknologi mengemudi otonom Xiaomi mengadopsi strategi tata letak teknis dari algoritma yang dikembangkan sendiri, yang mencakup bidang teknis inti seperti prediksi persepsi, penentuan posisi presisi tinggi, dan perencanaan pengambilan keputusan.
Xiaomi juga merilis video yang menunjukkan fungsi mengemudi otomatis. Sebuah kendaraan uji mengemudi otomatis Xiaomi telah mampu memetakan putaran-U di jalan terbuka, jalan memutar otomatis dari kecelakaan, pengenalan pejalan kaki di penyeberangan dan bundaran, penurunan otomatis dari jalur landai, parkir otomatis dan pengisian daya.
Lei mengatakan bahwa sistem kemudi otomatis adalah titik kunci untuk kendaraan listrik pintar miliknya untuk lebih menonjol di industri tersebut, yang juga merupakan arah terobosan pertama dari bisnis otomotif Xiaomi.