BSSN dan Microsoft Bikin Program Intelijen, Cegah Ancaman Siber

Rahmi Yati
Kamis, 11 Agustus 2022 | 01:30 WIB
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Microsoft mengumumkan kemitraan strategis untuk bekerja sama melalui Program Intelijen Ancaman Siber (Cyber Threat Intelligence Program/CTIP) yang bertujuan memperkuat keamanan infrastruktur negara terhadap ancaman siber.

Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dominggus Pakel mengatakan kerja sama ini akan membantu meningkatkan kapabilitas keamanan siber dalam mencegah serta memitigasi ancaman serangan.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat meningkatkan jaminan keamanan siber Indonesia untuk semua sektor, baik pemerintahan, infrastruktur informasi vital, ekonomi digital dan masyarakat," katanya, Rabu (10/8/2022).

Dia menyebut, dengan adanya kerja sama yang dilakukan bersama Microsoft, BSSN mendapatkan intelijen siber dari Unit Kejahatan Digital (Digital Crimes Unit/DCU) Microsoft berupa informasi-informasi yang dapat dikonsumsi pada platform yang telah dimiliki.

Melalui kerja sama ini pula, sambung Dominggus, BSSN mendapatkan akses pada CTIP threat intel sharing program yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi ancaman siber, serta informasi tentang operasi disrupsi malware dan botnet yang dilakukan oleh DCU Microsoft.

"Termasuk di antaranya data feeds terkait infeksi malware serta infrastruktur yang terkompromi," sebutnya.

Sementara itu Assistant General Counsel dan Regional Lead Microsoft Digital Crimes Unit Asia Mary Jo Schrade menambahkan, melalui kemitraan strategis ini, BSSN akan mendapatkan akses ke intelijen ancaman siber Microsoft di Indonesia, sehingga memberikan insight lebih baik tentang infrastruktur siber kriminal yang ada.

Sementara itu, lanjutnya, BSSN dengan pengetahuan domain jaringannya, dapat membantu menjalankan intelijen dua arah untuk mengidentifikasi infrastruktur yang disusupi, dan memperingatkan entitas yang terkena dampak di Indonesia terhadap potensi ancaman kejahatan siber.

"Keahlian dan pandangan unik DCU akan jaringan kriminal online dapat menemukan berbagai bukti yang bisa digunakan sebagai rujukan kriminal ke lembaga penegak hukum di seluruh dunia," imbuh Mary.

Sebagai tambahan, sejak 2010, DCU telah berkolaborasi dengan penegak hukum dan mitra global lainnya dalam menghadapi 25 operasi gangguan malware di seluruh dunia, sehingga membantu jutaan perangkat untuk tetap aman dari penjahat siber.

Sementara itu, Microsoft melalui program CTIP-nya, telah mengumpulkan dan mendistribusikan intelijen siber yang dapat ditindaklanjuti sejak 2013. Data CTIP juga disertakan ke dalam produk dan layanan Microsoft yang spesifik untuk membantu pelanggan mengidentifikasi ancaman di lingkungan komputasi mereka.

Berdasarkan data hasil monitoring yang dilaksanakan oleh Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional/National Cybersecurity Operation Center (NSOC), pada 2021 BSSN telah mencatat sekitar 1,6 miliar anomali traffic/serangan siber di Indonesia yang meningkat sebanyak 3 kali lipat jika dibandingkan 2020.

Adapun jenis serangan siber bersifat teknis seperti malware, aktivitas trojan, dan pengumpulan informasi. Kemitraan yang baru terbentuk dengan Microsoft ini diharapkan dapat memperkuat proses kerja BSSN khususnya dalam bidang intelijen ancaman siber dan analisis malware.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper