Bisnis.com, JAKARTA - Platform kredit digital Kredivo bekerja sama dengan VIDA Sign untuk memverifikasi dan mengirimkan perjanjian pinjaman penggunaan dana kredit ke seluruh pengguna.
Pasalnya, berdasarkan riset "Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia" yang diluncurkan Kredivo pada Juni 2022, menunjukan persentase konsumen yang menggunakan Paylater lebih dari satu kali sebulan meningkat 4 persen pada 2022 menjadi 27 persen.
CEO Kredivo Indonesia Umang Rustagi mengatakan proses pengajuan kredit Kredivo akan diperkuat dengan Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi atau Tanda Tangan Digital (TTD). Hal itu akan dilakukan berdasarkan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh VIDA sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik berinduk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
"Kami bekerja sama dengan VIDA, penyedia identitas digital berstandar global, untuk meningkatkan skala proses pengajuan paylater bagi lebih banyak pengguna Kredivo," katanya, Kamis (4/8/2022).
Dia menyebut, pelanggan dapat menggunakan Kredivo sebagai opsi pembayaran e-commerce maupun offline, serta pinjaman tunai, berdasarkan pengambilan keputusan secara real-time.
Adapun kehadiran sertifikat elektronik berdasarkan UU ITE ini, sambungnya, mendorong identitas digital seseorang dapat jadi sebuah bukti otentik sebagai alat otentikasi atau persetujuan yang legal dalam pengajuan kredit pengguna Kredivo.
Baca Juga Riset Kredivo, Paylater Makin Diminati? |
---|
"Tak hanya itu, penggunaan sertifikat elektronik VIDA dapat meningkatkan kerahasiaan, integritas data, hingga aspek non repudiation [nirsangkal] dari data pengguna Kredivo," imbuhnya.
Co-Founder dan CEO VIDA Sati Rasuanto menambahkan bahwa mendukung ekosistem digital yang inklusif, memudahkan setiap orang dapat bertransaksi online secara legal, mudah, cepat dan aman adalah komitmen perusahaan.
Sebagai penyedia identitas digital, ujarnya, VIDA terus menjunjung tinggi tiga nilai penting yang dihadirkan melalui produk-produknya, yaitu Speed, Scale and Secure.
“Hal ini terbukti dari kemampuan VIDA untuk memproses lebih dari 800.000 identitas setiap harinya," tutup Sati.