Bisnis.com, JAKARTA – Zenius, startup Edutech kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau (PHK). Sebelumnya pada Mei, Zenius telah melakukan PHK terhadap 200 karyawannya.
CEO Zenius Rohan Mongan mengatakan PHK ini terjadi karena perubahan kondisi makro ekonomi dan perilaku konsumen. Dia mengatakan Zenius perlu menyelaraskan dan memprioritaskan kembali organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang.
Rohan melanjutkan untuk merespons perubahan tersebut, seluruh aspek bisnis harus dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi, termasuk melalui rasionalisasi jumlah tenaga kerja.
"Langkah ini harus diambil untuk dapat beradaptasi dengan situasi ekonomi saat ini, dengan menyesuaikan jumlah tim menjadi lebih ramping dan berfokus pada hybrid learning melalui jaringan New Primagama, yang didukung oleh platform online Zenius," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (4/8/2022)
Rohan menjelaskan Zenius ke depannya akan fokus dalam memberikan pengalaman hybrid learning melalui jaringan New Primagama untuk melengkapi bisnis online Zenius, di mana bimbingan belajar di luar sekolah masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh.
"Dengan penyelarasan ini, kami akan mengurangi pengeluaran di beberapa area. Kami mengambil langkah ini untuk menyelaraskan kebutuhan pelanggan kami selama pandemi Covid-19, dengan tetap membangun visi kami untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, dan asik,” kata jelas Rohan
Rohan pu menegaskan karyawan yang menjadi bagian dari kebijakan ini akan mendapatkan pesangon sesuai dengan Peraturan dan Undang-undang yang berlaku di Indonesia.
"Zenius juga akan membantu mereka menemukan pekerjaan baru dengan membagikan profil mereka kepada perusahaan atau institusi pendidikan lain dengan persetujuan mereka," tutup Zenius.