Bisnis.com, JAKARTA - AirAsia sedang mencari pendanaan hingga US$100 juta atau setara Rp1,5 triliun untuk mengembangkan AirAsia SuperApp.
CEO AirAsia Tony Fernandes menuturkan hingga saat ini investasi yang disalurkan untuk aplikasi serba bisa tersebut sebanyak US$40 juta atau setara Rp601 miliar.
"Kami sedang mencari investasi sebanyak US$100 juta untuk AirAsia SuperApp," kata Tony, Kamis (21/7/2022).
Dia menuturkan investasi tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis hingga menambah produk dalam aplikasi.
Selain itu, Tony berencana membawa startup fintech BigPay di bawah naungan Capital A ke Indonesia dalam waktu dekat. Saat ini BigPay sudah beroperasi serta diberikan izin oleh otoritas yang berwenang di Malaysia dan Singapura.
"Apakah kita mau BigPay berada di indonesia, 100 persen. Kami ingin berada di Indonesia," ucapnya.
Tony sedang mengusahakan perizinan BigPay di Thailand, setelah itu AirAsia akan fokus mengembangkan BigPay di Indonesia dan meminta perizinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baru-baru ini, AirAsia SuperApp meluncurkan layanan dompet digital atau e-wallet bernama AirAsia Pocket. AirAsia Pocket ini bermitra dengan startup fintech asal Malaysia Fass Payment Solutions (Fasspay).