Adu Cepat Gojek vs Grab Turuti Titah Jokowi Soal Kendaraan Listrik

Dany Saputra
Jumat, 15 Juli 2022 | 20:47 WIB
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Di sisi lain, Grab Indonesia mencatat bahwa sudah mulai mengembangkan kendaraan listrik (sebagian besar sepeda motor) sejak 2019. Selama tiga tahun sampai dengan saat ini, Grab telah memiliki total 8.500 unit kendaraan listrik yang dioperasikan di delapan provinsi utamanya Jawa, Bali, dan Sumatera.

Layanan kendaraan listrik Grab, Grab Electric, dipasok oleh Gesits, Kymco, dan Viar. Perusahaan asal Korea Selatan Hyundai ikut menyediakan kendaraan listrik roda empat yang dioperasikan Grab.

Tidak hanya itu, dua perusahaan pelat merah juga ikut mengembangkan kendaraan listrik Grab yakni PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyebut 8.500 unit kendaraan listriknya telah berkontribusi menghemat emisi CO2 sebesar kurang lebih 5.000 ton.

"Atau konversi terhadap BBM 2 juta liter selama ini," jelasnya pada peresmian tampilan baru Grab Electric yang dihadiri juga oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Gedung Kemenko Marves, Selasa (12/7/2022).

Pada kesempatan yang sama, Menko Luhut mengatakan akan mendukung langkah penngembangan ekosistem kendaraan listrik, termasuk seperti yang dikembangkan oleh Grab.

"Grab Electric akan kami dukung terus pokoknya sepanjang untuk Indonesia. Hanya satu permintaan, headquarter-nya dipindah ke sini lagi dari Singapura," terang Luhut.

Bersamaan dengan hal tersebut, Luhut mengungkap tengah mengkaji proyek penyediaan maupun konversi kendaraan bertenaga listrik. Salah satu lokasi penggunaan kendaraan-kendaraan tersebut yakni di sejumlah destinasi wisata.

Luhut menargetkan pilot project yang dikembangkan dengan sejumlah kementerian dan BUMN itu bisa menggunakan baterai listrik buatan dalam negeri.

"Dalam 2,5 tahun apabila bisa kita buat, itu bagus," katanya.

Luhut menyampaikan bahwa pengembangan kendaraan listrik sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) mobil dan sepeda motor. Dia mengungkap saat ini subsidi BBM untuk setiap mobil penumpang sebesar Rp19,2 juta per mobil setiap tahunnya.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dany Saputra
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper