Dampak Resesi AS, Google Setop Rekrut Karyawan

Rahmi Yati
Kamis, 14 Juli 2022 | 13:10 WIB
Ilustrasi Google./Antara-Reuters
Ilustrasi Google./Antara-Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Induk perusahaan Google, Alphabet, berencana memperlambat laju perekrutan karyawan hingga tahun depan. Kebijakan ini diambil sebagai salah satu upaya perusahaan menghadapi potensi resesi ekonomi AS.

Chief Executive Officer Sundar Pichai kepada karyawannya dalam sebuah email yang dikirimkan pada Selasa (12/7/2022) mengatakan perusahaan akan fokus pada perekrutan peran teknik, teknis, dan yang penting lainnya pada periode 2022 dan 2023.

"Ke depan, kita harus lebih berwirausaha, bekerja dengan urgensi yang lebih besar, dan fokus yang lebih tajam. Dalam beberapa kasus, itu berarti mengkonsolidasikan investasi tumpang tindih dan merampingkan proses," kata Pichai dikutip dari Fortune, Rabu (13/7/2022).

Secara historis, Google tetap relatif kebal terhadap penurunan ekonomi di sektor teknologi. Namun raksasa internet itu menghentikan perekrutan setelah krisis keuangan terjadi lebih dari satu dekade lalu.

Dalam pemberitahuan sebelumnya, induk Google mempekerjakan 10.000 pegawai sampai kuartal kedua. Akan tetapi karena kemajuan perekrutan yang dicapai sepanjang 2022, Google memutuskan akan memperlambat laju perekrutan untuk sisa tahun ini sambil tetap mendukung peluang terpenting.

"Untuk keseimbangan tahun 2022 dan 2023, kami akan memfokuskan perekrutan kami pada peran teknik, dan peran penting lainnya, serta memastikan talenta hebat yang kami rekrut selaras dengan prioritas jangka panjang kami," ujar Pichai.

Sebelumnya, Microsoft juga mengumumkan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.800 karyawannya. Kebijakan ini dilakukan di tengah periode ketidakpastian ekonomi yang belakangan berdampak pada sejumlah perusahaan rintisan (Startup).

Dilansir dari Bloomberg, Microsoft mengumumkan penyesuaian peran dan grup bisnis setelah akhir tahun fiskal (per 30 Juni 2022).

Kebijakan PHK ini dilaporkan memengaruhi 1 persen dari total pegawai Microsoft, yang saat ini mencapai 180.000 orang. Namun, manajemen tidak menjelaskan secara spesifik kebijakan ini diterapkan pada regional atau divisi apa.

"Hari ini kami menghapus beberapa posisi di perusahaan, dalam jumlah yang kecil. Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis secara reguler dan harus melakukan penyesuaian struktural," kata Microsoft.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper