Rangkuman Data Persaingan Layanan Pesan-Antar Makanan di Indonesia

DataIndonesia.id
Sabtu, 9 Juli 2022 | 14:41 WIB
Foto ilustrasi pesan-antar makanan./Antara
Foto ilustrasi pesan-antar makanan./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Simak data persaingan memperebutkan pasar pesan-antar makanan secara dalam jaringan (online food delivery atau OFD) di Indonesia sebagaimana dirangkum DataIndonesia.id di sini.

Data yang dirangkum antara lain data gross merchandise value (GMV) layanan transportasi dan antar-makanan daring di Indonesia, perbandingan pasar pesan-antar makanan di Asia Tenggara, distribusi usia konsumen pesan-antar makanan daring, pertimbangan dalam menggunakan layanan digital di Indonesia.

Selanjutnya, data taksiran pendapatan bisnis pesan-antar makanan melalui aplikasi, sebaran penggunaan aplikasi OFD berdasarkan jenis aplikasi, pertimbangan dalam memilih kafe atau restoran oleh konsumen, serta data lainnya.

Data dan visualisasi selengkapnya dapat disimak melalui DataIndonesia.id dalam laporan berjudul Persaingan Mendulang Potensi Cuan Layanan Pesan-Antar Makanan dalam tautan ini.

Pandemi Covid-19 telah mendorong tren digitalisasi meningkat pesat, tak terkecuali layanan pesan-antar makanan secara daring (online food delivery/OFD).

Kewajiban menjaga jarak demi menghindari tertularnya virus corona membuat layanan OFD semakin diminati.

Semakin maraknya penggunaan OFD di Indonesia pun tergambar dalam hasil riset Google, Temasek, dan Bain & Company.

Dalam kajian yang dirilis tahun lalu, tercatat 64% pengguna di Indonesia lebih sering menggunakan layanan OFD selama pandemi Covid-19. Hal itu pun membuat nilai penjualan bruto atau gross merchandise value (GMV) dari layanan OFD semakin besar di Indonesia.

Data Google menunjukkan, GMV dari layanan OFD bersama transportasi daring mencapai US$6,9 miliar pada 2021. Jumlah itu meningkat 36% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$5,7 miliar.

Data Redseer pun menunjukkan hal serupa. Nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) dari layanan OFD diproyeksikan mencapai US$5,1 miliar dengan tingkat penetrasi 2% pada 2022.

Jumlah itu meningkat 21,43% dibandingkan pada tahun lalu yang sebesar US$4,2 miliar dengan tingkat penetrasi 1,7%. Tak hanya terus meningkat, pangsa pasar OFD di Indonesia pun ditaksir menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Ini terlihat dari laporan Momentum Works yang menunjukkan bahwa GMV layanan OFD di dalam negeri mencapai US$4,6 miliar sepanjang tahun lalu, tak jauh beda dari hasil riset Redseer.

Simak data dan visualisasi selengkapnya dapat disimak melalui DataIndonesia.id dalam laporan berjudul Persaingan Mendulang Potensi Cuan Layanan Pesan-Antar Makanan dalam tautan ini.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : DataIndonesia.id
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : DataIndonesia.id
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper