Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

eFishery Kembangkan Paltform Seatrutm, Solusi bagi Petambak Udang

eFishery menggaet Aqua Pharma dan KYTOS untuk mengembangkan platform Seatrutm.
Khadijah Shahnaz
Khadijah Shahnaz - Bisnis.com 30 Juni 2022  |  16:01 WIB
eFishery Kembangkan Paltform Seatrutm, Solusi bagi Petambak Udang
Gibran efishery

Bisnis.com, JAKARTA – eFishery, startup aquatech mengumumkan kerja sama dengan Aqua Pharma dan KYTOS untuk mengembangkan Seatrutm.

Seatrum merupakan platform terbaru yang menawarkan layanan untuk mengontrol mikroba secara efektif melalui rekomendasi pemberian dosis yang tepat bagi para petambak udang.

Inisiatif ini akan dimulai pada akhir Juni 2022 yang ditandai dengan proyek penelitian berbasis di Indonesia selama 2 tahun.

CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan tujuan utama eFishery adalah menyediakan sebuah layanan untuk memberikan informasi yang akurat mengenai kondisi budidaya udang secara menyeluruh sehingga dapat meningkatkan hasil panen sepanjang tahun.

Nnatinya, konseo Seatrutm dapat memberikan informasi secara spesifik dalam mengukur indikator kesehatan udang secara akurat dan merekomendasikan dosis yang tepat untuk memberikan kesempatan hidup yang lebih baik lagi.

"Terobosan ini dilakukan karena penyakit adalah tantangan paling besar yang dihadapi petambak udang dan dapat menyebabkan kegagalan panen hanya dalam lima hari saja," ujar Gibran dalam keterangan resmi, Kamis (30/6/2022)

Gibran menjelaskan sektor ini sangat membutuhkan metode pencegahan penyakit yang efektif dan berkelanjutan bagi lingkungan sekitar yaitu dengan pengembangan teknologi analisa yang tepat dan menyeluruh.

Co-founder dan CEO KYTOS Ruben Props menjelaskan KYTOS memiliki teknologi microbial fingerprinting, yang berfungsi untuk menganalisis data sel mikroba secara spesifik dan memanfaatkan data tersebut untuk menciptakan gambaran secara garis besar terkait kondisi lingkungan perairan dan kesehatan udang dalam sistem akuakultur.

"Hal ini sejalan dengan visi bersama kami untuk menciptakan industri akuakultur yang berkelanjutan.” jelasnya

Adapun, menurut laporan dari WWF lebih dari 55 persen udang yang dikonsumsi di seluruh dunia merupakan hasil dari budidaya, dengan pertumbuhan pasar sebesar 10 persen selama dekade terakhir. Kerugian tahunan industri udang sebagai akibat dari penyakit diperkirakan mencapai US$3 miliar per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

tambak udang StartUp eFishery
Editor : Amanda Kusumawardhani

Terpopuler

back to top To top