Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah tim peneliti Mesir menemukan fosil dinosaurus karnivora besar mirip T-Rex yang diyakini telah hidup lebih dari 98 juta tahun yang lalu di Oasis Bahariya di Gurun Barat Mesir.
Tim tersebut dipimpin oleh Profesor Hesham Sallam, profesor paleontologi vertebrata di Universitas Amerika di Kairo dan pendiri Pusat Paleontologi Vertebrata Universitas Mansoura (MUVP).
Sebuah makalah penelitian yang menjelaskan penemuan itu diterbitkan dalam jurnal ilmiah Royal Society Open Science.
Vertebra, atau tulang punggung yang terpelihara dengan baik, dari dasar leher theropoda ditemukan pada ekspedisi MUVP 2016. Theropoda, subkelompok yang sama dengan Tyrannosaurus rex, dicirikan oleh tulang berongga dan anggota badan berujung tiga.
Prof Sallam memutuskan untuk memimpin dalam membawa ilmu paleontologi vertebrata ke Mesir tidak lama setelah menerima gelar masternya dari Mansoura pada tahun 2002.
Oasis Bahariya dikenal dengan fosilnya yang kaya dan penemuan beberapa dinosaurus terkenal selama awal abad ke-20, seperti Spinosaurus, dinosaurus karnivora terbesar yang diketahui. Dua theropoda raksasa lainnya, Carcharodontosaurus dan Bahariasaurus, juga ditemukan di oasis.
Tetapi fosil dinosaurus Bahariya dikirim ke museum paleontologi Munich, di mana mereka dihancurkan selama pengeboman kota oleh sekutu pada tahun 1944.
Dinosaurus pemangsa besar yang menjelajahi tempat yang sekarang menjadi Sahara Mesir selama pertengahan periode Kapur, yang dimulai 145 juta tahun lalu dan berakhir 66 juta tahun lalu, termasuk di antara keluarga abelisaurid. Mereka ada di Eropa dan Belahan Bumi Selatan selama tahap akhir Era Mesozoikum, atau Zaman Dinosaurus.
Abelisaurid terbaru yang tidak disebutkan namanya diperkirakan memiliki panjang tubuh enam meter dengan wajah berbentuk bulldog dan anggota badan yang pendek.
Kolaborator dalam penelitian ini, yang dipimpin oleh mahasiswa pascasarjana Universitas Ohio Belal Salem dari MUVP, termasuk tim peneliti Mesir dan internasional dari Universitas Ohio, Museum Sejarah Alam Carnegie, Universitas Michigan, Universitas Benha dan Badan Urusan Lingkungan Mesir. .
“Mengidentifikasi abelisaurid definitif dari Bahariya sangat menarik bagi Mesir dan MUVP, karena kelompok dinosaurus predator ini terus memberi tahu kita banyak tentang komunitas vertebrata selama Periode Kapur,” kata profesor ilmu biomedis Universitas Ohio Patrick O'Connor dilansir dari The National.
Beberapa temuan prasejarah yang menarik telah dibuat oleh tim Mesir dalam beberapa tahun terakhir. Agustus lalu, tim paleontologi dari Universitas Mansoura mengumumkan penemuan spesies paus semi-akuatik yang hidup 43 juta tahun lalu. Dan pada bulan Februari, sebuah studi kolaboratif dari universitas Kairo dan New Valley menemukan jejak kaki dinosaurus yang berusia 70 juta tahun.