Kemenkominfo Sebut Pentingnya Teknologi 5G untuk Sektor Industri

Rahmi Yati
Selasa, 7 Juni 2022 | 13:26 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor industri khususnya di era 4.0, dinilai sangat membutuhkan teknologi 5G. Apalagi, adopsi digitalisasi yang masif kian menuntut semua sektor beradaptasi dengan cepat.

Direktur Telekomunikasi Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo Aju Widya Sari mengatakan untuk mewujudkan industri 4.0 tersebut perlu adanya dukungan private network atau jaringan khusus.

"Industri untuk 4.0 ini memang perlu treatment sendiri. Misalnya bagi penyelenggara telekomunikasi, mereka harus cepat berubah dan beradaptasi dengan cepat, memanfaatkan big data analytic, sehingga proses industri ini bisa berjalan sesuai visi misi industri itu sendiri," kata Aju dalam sebuah diskusi daring, Selasa (7/6/2022).

Menurut Aju, untuk menuju ke sana, seluruh pihak terkait perlu mengetahui karakteristik dari 5G itu sendiri. Secara teknologi, memang di awal banyak mempromosikan untuk keperluan mobile broadband.

Namun sebenarnya, sambung dia, tujuan utama dari 5G itu sendiri adalah slashing dari network yang mendukung layanan machine to machine dan juga layanan dengan latensi rendah yang dimanfaatkan untuk aplikasi yang mendukung kegiatan industri.

"Yang dilakukan Kemenkominfo untuk mendukung ke sana adalah menyiapkan konektivitas lewat palapa ring. Apalagi nanti juga akan ditambah dengan persiapan lelang frekuensi untuk middle-band, frekuensi 700 MHz dari ASO, dan yang paling penting juga adalah bagaimana Kemenkominfo menyediakan fasilitas untuk kebutuhan industri ini," ujarnya.

Lebih lanjut dia memerinci, industri yang memang membutuhkan 5G ini adalah mobile broadband mengingat saat ini diperlukan kecepatan yang tinggi untuk akses internet.

Selanjutnya, kawasan industri dengan semua tenant, pabrikasi, manufaktur, hingga pertambangan yang pasti dalam prosesnya membutuhkan teknologi.

"Selanjutnya kesehatan untuk monitoring dan pemeriksaan jarak jauh serta pariwisata untuk visualisasi objek wisata, sehingga memberikan daya tarik tersendiri bagi para calon wisatawan asing maupun domestik untuk melihat objek wisata yang ingin mereka datangi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper