Bisnis.com, JAKARTA - Melihat maraknya berita pemberitaan terkait PHK di perusahaan rintisan alias startup di Indonesia, perusahan modal ventura East Ventures mengatakan pihaknya akan tetap memberikan investasi.
Head Marketing dan Media East Ventures Pheseline Felim mengungkapkan dari sisi East Ventures, tidak banyak berubah dalam memberikan investadi di Indonesia meskipun dengan adanya berita PHK yang beredar saaat ini. Hipotesa East Ventures berporos pada 2 hal utama, mendukung entrepreneur yang baik dan juga percaya kalau masih banyak kesempatan di ekonomi digital Indonesia.
"Malah menurut kami kita sedang menuju era keemasan digital. beberapa berita kurang sedap dari startup tidak merubah posisi tersebut, karena masih banyak fundamental startup-startup yang baik," ujar Pheseline kepada Bisnis pada Rabu (1/6/2022)
East Ventures menegaskan akan terus melakukan investasi yang dianggap sesuai dengan filosofi investasi perusahan, yakni People dan Potential Market untuk startup dalam tahap seed. Sedangkan pada pendanaan tahap lanjutan (growth funding) berfokus pada traction.
Adapun dalam kurun sepekan terakhir, setidaknya tiga perusahaan rintisan alias startup di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.
PHK tersebut muncul di tengah kondisi keuangan perusahaan yang serba sulit akibat tekanan ekonomi yang terindikasi dipicu sejumlah faktor. Dari mulai tren naiknya suku bunga AS, kondisi makro ekonomi yang saat ini terjadi, hingga efek transisi pasca-pandemi Covid-19.
Sebagai catatan, PHK yang terjadi pada startup ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa startup terkenal dan besar juga melakukan PHK pada tahun ini seperti Netflix dan Robinhood.
Di Indonesia sendiri, jika ditotal, sejak akhir kuartal I/2022 setidaknya ada 4 perusahaan startup kondang yang telah melakukan PHK yaitu Tanihub, LinkAja,Zenius, JD.ID.