2Perpindahan Virus
Perubahan iklim dapat meningkatkan risiko penyebaran virus yang serupa dengan Covid-19 pada masa yang akan datang karena menyebabkan kondisi yang ideal untuk terjadinya penularan virus.
Salah satu alasan tingginya angka penyebaran virus dapat disebabkan oleh perpindahan satu spesies ke daerah baru. Hal itu dapat memicu pertemuan antara dua spesies yang berbeda.
Dikutip dari ecowatch.com, perubahan iklim telah menyebabkan banyak spesies yang berpindah ke wilayah geologis berbeda untuk mencari habitat dan makanan baru. Hal tersebut dapat mendorong terjadinya transmisi virus lintas spesies.
Pada suatu percobaan, penelit mensimulasikan migrasi 3.139 spesies mamalia pada tahun 2070 dan menemukan potensi penularan virus yang tinggi. Penyebaran dan penularan virus antar spesies, termasuk manusia dinilai dapat menyebabkan terjadinya pandemi yang serupa ataupun lebih buruk daripada Covid-19.
Secara total, penelitian itu memperkirakan akan ada lebih dari 15.000 penularan virus pada tahan 2070 jika pemanasan dunia mencapai angka 2 derajat Celcius.
Para peneliti juga mengidentifikasi wilayah titik panas yang ideal untuk menyebabkan terjadinya penyebaran virus. Dilaporkan Grist, wilayah tersebut antara lain adalah Sahel di Afrika Utara, dataran tinggi Ethiopia, China Timur, dan Filipina.
Sampai saat ini, sekitar 1 derajat Celcius pemanasan telah terjadi di bumi dan telah memunculkan risiko penyebaran virus.
Di sisi lain, upaya untuk memperlambat pemanasan pada masa depan bahkan masih dapat meningkatkan peluang penularan virus antar spesies.
Ahli ekologi penyakit di Universitas Georgetown Gregory Albery menilai bahwa usaha untuk menahan pemanasan di bawah 2 derajat Selcius pada abad ini bahkan tidak akan mengurangi penyebaran virus pada masa depan.
“Temuan kami menyoroti kebutuhan mendesak untuk melakukan pengawasan terhadap virus dan upaya penemuan dengan survei keanekaragaman hayati yang melacak pergeseran kisaran spesies, terutama di daerah tropis yang dapat menampung lebih banyak zoonosis dan mampu mengalami pemanasan dengan cepat,” ujar Gregory, Kamis (28/4/22).