Bisnis.com, SOLO - Sebuah cerita mengenai pengalaman wawancara calon mitra tuna rungu Grab Indonesia, viral di media sosial.
Dari unggahan yang diunggah oleh akun Instagram @tagorenatadiningrat, calon mitra Grab disebut diusir oleh satpam saat hendak wawancara.
Akun tersebut mengatakan bahwa anaknya memiliki keterbatasan mendengar namun diperlakukan buruk oleh pihak Grab.
Dari ceritanya, anaknya yang bernama Tonan hendak datang untuk interview di tempat pendaftaran mitra Grab Indonesia Cakung.
Tonan pun menunjukkan surat undangan wawancara kerja dan bertemu pihak satpam. Namun dirinya justru diusir oleh satpam.
Yang mengejutkan, Tonan diminta membaca oleh pegawai di mana sudah tertulis keterangan bahwa Tonan adalah penyandang disabilitas.
"Sampai akhirnya diperbolehkan masuk bertemu salah satu pegawai yang lagi2 merendahkan anak saya yang jelas2 sudah tertulis bahwa anak saya tuli (disable). Disuruh membaca dengan jelas dan keras, anak saya mengikuti," tulis akun @tagorenatadiningrat yang merupakan ayah dari Tonan.
Setelah melakukan hal tersebut, pihak Grab mengatakan bahwa lowongan tidak dibuka bagi penyandang cacat.
Cerita tersebut akhirnya viral di media sosial hingga mendapatkan banyak kritikan pedas dari netizen. Para pengguna internet pun meminta Grab melakukan klarifikasi atas kejadian ini.
Pernyataan Grab
Terbaru, Grab Indonesia memberikan klarifikasi mengenai cerita yang beredar di media sosial tersebut. Pihaknya pun menyayangkan kejadian tersebut bisa terjadi kepada salah satu calon mitra.
Grab pun akan melakukan investigasi untuk mengusut masalah tersebut.
"Kami telah menghubungi beliau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, agar dapat segera melakukan investigasi internal menyeluruh dan mengambil tindakan tegas," tulis Grab pada Rabu (27/4/2022).
Pihaknya tidak akan mentolerir bentuk diskriminasi, apabila cerita dari akun @tagorenatadiningrat terbukti.
"Grab tidak mentolerir segala bentuk diskriminasi dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi,"
Di sisi lain, Grab mengatakan bahwa pihaknya merangkul penyandang disabilitas melalui program Mendobrak Sunyi yang dilakukan pada 2019.
"Hubungan erat juga tela terjalin lebih dari tiga tahun antara kami dengan komunitas penyandang disabilitas seperti Teman Tuli dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN), yang senantiasa memberikan masukan dan arahan kepada kami," lanjut Grab Indonesia dalam keterangan resminya.
Kemudian pada 2022, diluncurkan GrabAccess yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat rentan penyandang disabilitas dan ibu tunggal.