Bisnis.com, JAKARTA - Tiket.com dikabarkan menjajaki rencana penggabungan usaha atau merger dengan e-commerce milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga atau Blibli.
Sayangnya, Public Relations Manager Tiket.com Sandra Ayu Darmosumarto masih enggan berkomentar mengenai rencana merger kedua perusahaan tersebut.
"Mohon maaf, kami belum bisa memberikan komentar atas isu tersebut," katanya ketika dihubungi, Senin (11/4/2022).
Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis pada Jumat(8/4/2022) yang mengutip sumber Bloomberg mengatakan penjajakan rencana merger dengan Blibli dilakukan setelah diskusi Tiket.com dengan special purpose acquisition company (SPAC) atau blank-check company gagal berlanjut.
Tiket.com berpeluang digabungkan dengan Blibli, menjelang rencana penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dikatakan pula bahwa penawaran saham perdana untuk perusahaan gabungan dapat bernilai sekitar US$1 miliar atau setara Rp14,3 triliun.
Kedua perusahaan itu mengandalkan konglomerat Indonesia Djarum Group sebagai pendukung. Sebagaimana diketahui, Grup Djarum dinakhodai orang terkaya di Indonesia, yakni Budi Hartono dan Michael Hartono.
Mengutip data Forbes pada 2022, Budi Hartono memiliki kekayaan US$23,2 miliar dan Michael Hartono US$22,3 miliar.
Tiket.com didirikan pada 2011, dan diakuisisi pada 2017 oleh Grup Djarum. Platform Tiket memungkinkan konsumen membeli tiket untuk penerbangan dan kereta api serta kamar hotel dan acara-acara seperti konser. Perusahaan memiliki jaringan lebih dari 90 maskapai penerbangan, 2,8 juta hotel dan penginapan lainnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Blibli masih belum memberikan tanggapan. Blibli sebelumnya dikabarkan bekerja sama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley dalam rencana IPO.
Didirikan pada 2011, Blibli adalah mal online untuk barang-barang termasuk elektronik dan produk gaya hidup, dan bekerja sama dengan lebih dari 100.000 mitra bisnis.