Ini Waktu yang Tepat Membeli Smartphone dengan Harga Murah

Restu Wahyuning Asih
Rabu, 23 Maret 2022 | 13:53 WIB
Pengunjung mencoba handphone OPPO Reno3 saat unboxing seri Reno3 di Jakarta, Senin (16/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurtin
Pengunjung mencoba handphone OPPO Reno3 saat unboxing seri Reno3 di Jakarta, Senin (16/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurtin
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Momen membeli ponsel pintar harus diperhatikan tatkala ingin mendapatkan harga yang murah.

Potongan harga akan diberikan oleh perusahaan melalui penawaran menarik setiap bulannya. Contohnya saat ada promo tanggal kembar atau double date campaign.

Dalam periode diskon tanggal kembar, ponsel akan diberikan harga khusus yang nilainya bisa jauh di bawah konter.

Berdasarkan hasil Survei NielsenIQ, nilai transaksi saat Harbolnas (12.12) saja berhasil meningkat 56% mencapai Rp18,1 Triliun pada tahun 2021 kemarin.

Namun benarkah promo tanggal kembar menjadi momen yang tepat membeli ponsel dengan harga yang lebih murah?

Menurut riset yang dilakukan oleh iPrice, website pembanding harga terkemuka di Asia Tenggara, ternyata Harbolnas tak serta merta membuat penjualan ponsel meningkat.

Juli Menjadi Bulan Terbaik untuk Membeli Smartphone Baru

Data menunjukkan, 23 Juli menjadi saat dimana harga smartphone menyentuh harga median terendah yaitu sekitar Rp3,3 juta.

Bulan ketujuh ini juga menjadi bulan terbaik untuk mendapatkan smartphone impian dengan rata-rata harga bulanan yang paling rendah yaitu, hanya Rp3,45 juta.

Sedangkan bulan Oktober menjadi bulan yang perlu kamu hindari saat berencana untuk mengganti ponsel. Sejak awal bulan September, harga median smartphone terus mengalami kenaikan.

Kenaikan ini kemudian berpuncak pada tanggal 2 Oktober dengan harga median sebesar Rp3,9 juta. Hal ini juga menyebabkan rataan harga smartphone di bulan Oktober menjadi lebih tinggi 9% dari bulan lainnya, yaitu mencapai Rp3,79 juta.

Infografis harga smartphone terbaik iPrice
Infografis harga smartphone terbaik iPrice

Dengan ribuan diskon, voucher belanja dan cashback yang sudah ditawarkan selama periode double date campaign, rasanya akan lebih mudah dipercaya kalau harga median smartphone termurah berada di antara kelima periode diskon tersebut.

Nyatanya, harga median smartphone justru menyentuh angka terendah pada tanggal 23 Juli yang termasuk sebagai Non-sale day.

Bukan hanya itu, setiap bulannya harga median smartphone terendah juga tidak pernah jatuh saat periode diskon.

Dalam riset iPrice berjudul 'Hasil Riset Harga Smartphone Terbaik' ponsel yang diberikan diskon besar-besaran ternyata mengalami kenaikan harga selama 2 hingga 7 hari sebelum periode sale dimulai.

Ini Waktu yang Tepat Membeli Smartphone dengan Harga Murah

Harga penjualan ponsel dalam periode diskon tanggal kembar juga tidak jauh berbeda dengan diskon yang dilakukan toko-toko konvensional. 

Bulan September lalu misalnya, harga smartphone terus mengalami kenaikan hingga hampir 10% atau sebesar Rp279 ribu, selama satu minggu sebelum periode diskon 9.9 dimulai dan baru mengalami penurunan harga satu hari setelah periode diskon tersebut berakhir.

Pola ini juga dapat dilihat pada periode sale tanggal kembar lainnya. Di bulan Agustus, harga membengkak hingga 6,2% atau setara dengan Rp229 ribu pada tanggal 6 Agustus dan hanya menurun sebesar 0,06% tepat pada 8.8. Tren yang mirip juga bisa dilihat pada periode diskon di bulan Oktober, November, dan Desember.

Dari sini, calon pembeli nampaknya harus melakukan pembandingan harga sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli ponsel dalam periode diskon.

Baiknya lakukan perbandingan harga ponsel 2 minggu sebelum dan sesudah periode diskon tanggal kembar, untuk mendapatkan harga ponsel terbaik.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper