Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pengamat dan asosiasi stratup sepakat, langkah TaniHub fokus ke layanan B2B akan lebih menguntungkan, baik bagi perusahaan tersebut maupun para mitranya.
Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang menyebut, model B2B lebih menguntungkan bagi startup penyedia produk-produk segar karena terdapat mekanisme kontrak.
"Menurut saya dengan sistem kontrak akan menjamin bahwa produk tersebut akan dibeli, penjualan lebih pasti, maka dari sisi kebutuhkan produksi juga akan lebih pasti. Ini penting terutama pada produk sayur dan buah yang cepat membusuk," ujarnya, Kamis (3/3/2022).
Menurut Dianta, pangsa pasar konsumen perorangan memang lebih besar, tetapi persaingannya juga paling keras. Hal itu karena kompetitornya bukan hanya para startup digital, tetapi juga perusahaan konvensional, mulai dari level UMKM hingga industri besar.
"Menurut saya, di sisi lain, dengan bergeser ke B2B menandakan startup mencoba menjaga kualitas pengunaan pendanaan kepada sesuatu yang lebih menguntungkan," ujarnya.
Sebelumnya Perusahaan rintisan TaniHub atau PT Tani Hub Indonesia resmi menghentikan semua layanan B2C (Business to Consumers) sejak 1 Maret 2022.
Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group Bhisma Adinaya menyebut, perusahaannya telah menghentikan operasional warehouse di Bandung dan Bali. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan B2B (Business to Business).
"Dengan ditutupnya gudang tersebut, kami menghentikan juga seluruh kegiatan yang berkaitan dengan B2C [melayani konsumen perorangan atau rumah tangga] per tanggal 1 Maret 2022," ujarnya, Rabu (2/3/2022).
Bhisma mengatakan, TaniHub ke depan akan fokus menjadi pemasok bagi hotel, restoran, catering dan cafe (Horeca). Lalu juga menyasar modern trade yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.
Sementara itu, dihubungi pada waktu terpisah, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menyebut, langkah TaniHub untuk fokus menjadi pemasok, salah satunya untuk peritel moderen sudah tepat.
"Sudah tepat jika jadi pemasok, karena tempat penjualan kan harus dibuka sebanyak mungkin. Dia punya stok barang segar jadi harus segera dipasok ke banyak tempat dengan jumlah besar," ujarnya, Kamis (3/3/2022).
Budihardjo mengatakan, kalangan asosiasi menyambut baik langkah tersebut, karena dengan makin banyaknya pemasok, maka ketersediaan produk segar akan makin terjaga dan makin banyak pilihan produk bagi konsumen.
Menurutnya, perubahan strategi tersebut juga akan menguntungkan para mitra TaniHub yang merupakan petani lokal. Hal itu dikarenakan produk para petani bisa lebih cepat terserap.
"Apalagi ini sedang musim banyak produk langka di pasaran, mungkin langkah TaniHub dapat turut menjaga pasokan tetap terjamin," ujarnya.
Di sisi lain Budihardjo juga menyampaikan, para perusahaan pemasok produk segar harus berkomitmen untuk mampu menjaga kualitas dan persediaan produk. "Jangan sampai dikasih tempat tetapi produknya kosong terus, itu nanti merugikan semua entitas," katanya.
Selain itu, para pemasok produk lokal juga harus berani menyediakan harga yang mampu bersaing, agar makin dilirik oleh para mitra serta konsumen akhir.