Tiga Faktor Keberhasilan Kerja Jarak Jauh yang Kolaboratif dan Produktif

Andhika Anggoro Wening
Rabu, 16 Februari 2022 | 19:23 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi
Bagikan

1Kolaborasi Digital dan AI

Kolaborasi Digital

Dengan semakin terhubungnya akses ke data dan informasi penting, meningkatkan kemampuan untuk mendorong kolaborasi yang lebih efektif. Perangkat lunak yang ada saat ini menyediakan informasi yang relevan dan dapat disesuaikan dalam bentuk dasbor berbasis data yang semakin menyederhanakan sekaligus memungkinkan kolaborasi secara virtual.

Misalnya, Neste, produsen diesel terbarukan dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan terkemuka di dunia, sedang mengembangkan daur ulang bahan kimia untuk memerangi tantangan limbah plastik. Dalam perjalanan mereka menuju netralitas karbon pada tahun 2035, mereka menggunakan inovasi digital untuk mendorong hasil yang sustainable di seluruh bisnis mereka.

Selama lebih dari sepuluh tahun, Neste terus meningkatkan volume produk terbarukannya. Saat ini, perusahaan memiliki kapasitas untuk memproduksi 3,2 juta ton produk terbarukan setiap tahun di kilangnya di Singapura, Rotterdam dan Porvoo, Finlandia. Namun menyeimbangkan pasokan bahan baku dan produksi bahan bakar di beberapa lokasi secara global merupakan tantangan yang rumit. Neste menggunakan perangkat lunak AVEVA Unified Supply Chain untuk mengoptimalkan dan menjadwalkan renewable credits serta mengurangi emisi dari penyulingan konvensional dan produksi diesel terbarukannya. Solusi ini bekerja di 80 lokasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang optimal seputar pasokan dan distribusi, serta perencanaan dan penjadwalan produksi. Dengan penerapan cloud, tim dapat menggunakan kecerdasan data dan analitik untuk membuat keputusan cepat dari mana saja.

Artificial Intelligence

Selain ketersediaan data dalam jumlah besar yang dibagikan di cloud, para pekerja membutuhkan teknologi digital untuk dapat mendukung mereka dengan inferensi jarak jauh, prediksi, panduan, dan adaptasi operasional. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) berbasis cloud yang harga relatif terjangkau tersedia dalam skala besar dan mereka mengubah cara industri beroperasi. AI menciptakan kesadaran data dan mengisi celah atas pelaporan secara onsite.

Contoh terbaik dapat dilihat pada penerapan di produsen pasir minyak Suncor, dan penyedia listrik Amerika Serikat. Kedua perusahaan menggunakan hardware dari Schneider Electric yang dikombinasikan dengan pemodelan rentang dinamis AVEVA, alat prognostik, dan analitik yang dilengkapi AI untuk mengoptimalkan proses di seluruh aset mereka. Mereka menggabungkan data tentang berbagai hal mulai dari laju aliran dan volume hingga shift dan perencanaan operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper