Indosat Perluas Jaringan ke 7.660 Desa, Pemerataan Akses Internet

Rahmi Yati
Rabu, 16 Februari 2022 | 00:19 WIB
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berencana memperluas jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh Indonesia yang ditargetkan selesai pada akhir 2025.

SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan hal ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah mewujudkan pemerataan akses teknologi digital di Indonesia.

"Dalam jangka panjang, IOH juga akan mengambil bagian melalui penguatan infrastruktur jaringan mobile internet berupa penambahan 11.400 site baru," ujarnya, Selasa (15/2/2022).

Bukan itu saja, Steve mengaku IOH bersama operator seluler lainnya juga berpartisipasi aktif dalam program USO (Universal Service Obligation) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk pemerataan infrastruktur telekomunikasi di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Tanah Air.

Dia menambahkan, seiring dengan fokus dalam pengembangan infrastruktur jaringan, IOH juga terus memperkuat berbagai program pengembangan talenta digital yang semuanya berbasis teknologi.

Sebab, lanjut Steve, lahirnya talenta digital muda akan memberikan kontribusi positif pada percepatan agenda transformasi digital sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

"Salah satu yang telah dilakukan IOH adalah meluncurkan SheHacks pada 2020. Kami telah melatih lebih dari 8.500 perempuan di Tanah Air melalui program inovasi dan webinar. Selain itu, kami juga menggagas IDCamp yang telah mendidik lebih dari 208.000 anak muda untuk melahirkan developer/programmer muda masa depan," imbuhnya.

Sebelumnya, Indonesia disebut masih mengalami kesenjangan digital antara bagian barat dan timur seiring dengan 12.548 desa yang belum mendapatkan layanan internet.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai hal tersebut merupakan permasalahan serius yang harus segera diselesaikan agar impian Indonesia menjadi negara besar, digital hub di Asia bahkan dunia bisa terwujud.

"Apalagi kan kita ingin jadi center jadi metaverse dunia," ujarnya, Senin (14/2/2022).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper