Bisnis.com, JAKARTA – Selagi teknologi 5G masih dalam proses peluncuran dan pemerataan di seluruh dunia, China sudah mengawali terobosan lebih canggih, yaitu 6G.
Dalam laporan South China Morning Post, (10/2/2022), Tiongkok telah mulai mengerjakan standar konektivitas nirkabel 6G. Berdasarkan catatan penelitian itu, negara tersebut berhasil mengalirkan 1 terabyte (Tb) data lebih dari 3.300 kaki dalam satu detik.
Profesor Zhang Chao, ketua tim peneliti dari School of Aerospace Engineering di Tsinghua University mengumumkan pemecahan rekor tersebut. Para peneliti mencapai rekor ini melalui penggunaan gelombang radio frekuensi sangat tinggi yang dikenal sebagai vortex millimetre waves.
Apa yang disebut teknologi 6G dapat digunakan untuk peningkatan persenjataan dan sistem pertahanan. Tes tersebut membuktikan bahwa senjata hipersonik (yang bergerak pada atau lebih cepat dari lima kali kecepatan suara) akan dapat menggunakan 6G untuk mendeteksi target dan untuk komunikasi.
Menjadi yang pertama, China melakukan uji coba teknologi ini pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 yang tengah berlangsung. Dalam kompleks olimpiade tersebut, uji coba sistem nirkabel berhasil mengalirkan lebih dari 10.000 umpan langsung atau live feeds.
Prof Chao mengatakan bahwa teknologi ini baru pernah ada dalam 100 tahun terakhir.
“Vortex millimetre waves tidak seperti apa pun yang telah digunakan dengan komunikasi radio selama 100 tahun terakhir,” ujar Chao.
Gerakan berputar yang ada dalam teknologi ini dapat berisi informasi tambahan yang akan meningkatkan bandwidth komunikasi. Tim yang mengerjakan terobosan ini menciptakan pemancar unik yang memungkinkan gelombang berputar dalam tiga mode berbeda untuk membawa data tambahan. Pada saat yang sama, perangkat penerima khusus dibangun dan dapat memecahkan kode data dalam jumlah besar dalam sepersekian detik.