Bisnis.com, JAKARTA - Teknologi jaringan generasi kelima atau 5G telah menjadi arus utama dalam hal menawarkan dukungan telekomunikasi pada konsumen elektronik smartphone.
Kendati penyebaran infrastrukturnya masih terbatas di negara-negara maju, sejumlah negara berkembang juga tengah mengupayakan untuk menghadirkan teknologi jaringan baru tersebut.
Seiring berjalannya teknologi komunikasi 5G, perusahaan kini mulai mengerjakan teknologi generasi berikutnya yakni 6G. Salah satu pemimpin dunia di segmen ini, Huawei, telah bergerak ke tahapan berikutnya.
Laporan dari Global Times, dikutip Selasa (27/4/2021), menyatakan Huawei siap meluncurkan dua satelit bersama dengan kemitraan perusahaan asal China lain pada Juli tahun ini.
Peluncuran satelit itu bertujuan memverifikasi jaringan 6G yang telah dikembangkan oleh perusahaan. Dengan peluncuran itu, Huawei akan menjadi pemimpin global dalam riset dan pengembangan teknologi 6G.
Dilaporkan bahwa peluncuran tersebut merupakan upaya bersama dari Huawei, China Mobile, dan perusahaan antariksa China. Ini akan memiliki arti penting bagi teknologi inti di China seperti jaringan dan peralihan.
Para ahli percaya bahwa teknologi 6G akan memiliki kemampuan lebih tinggi hingga 50 kali dibandingkan dengan 5G. Berbeda dengan pembangunan jaringan 5G yang mengandalkan stasiun pangkalan untuk mengirimkan sinyal, jaringan 6G perlu menggunakan satelit untuk komunikasi.
Xu Zhijun, Ketua Bergilir Huawei, pada awal bulan ini mengumumkan bahwa raksasa teknologi itu akan meluncurkan jaringan 6G pada 2030, dan segera merilis buku putih 6G untuk menjelaskan kepada industri tentang teknologi tersebut.