Ini Faktor Kunci Perkembangan Metaverse di Indonesia

Ahmad Thovan Sugandi
Kamis, 10 Februari 2022 | 11:33 WIB
Pengunjung berada di dekat instalasi seni imersif berjudul Machine Halusinasi - Space: Metaverse saat acara Digital Art Fair Asia yang menampilkan seni digital dan NFT di Hong Kong, China, Minggu (3/10/2021) Bloomberg/Lam Yik
Pengunjung berada di dekat instalasi seni imersif berjudul Machine Halusinasi - Space: Metaverse saat acara Digital Art Fair Asia yang menampilkan seni digital dan NFT di Hong Kong, China, Minggu (3/10/2021) Bloomberg/Lam Yik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangun ekosistem dan infrastruktur digital dinilai menjadi faktor penentu keberadaan teknologi metavarse di Indonesia.

Country Director Meta di Indonesia Pieter Lydian menyebut, metaverse adalah evolusi selanjutnya dalam teknologi sosial dan yang akan membantu untuk saling terhubung dengan cara-cara baru, yang belum dapat dilakukan saat ini.

Dia menambahkan, meski belum sepenuhnya terwujud, seiring berjalannya waktu, metaverse akan membuka peluang baru bagi orang-orang dan komunitas untuk memiliki pengalaman yang imersif sehingga mereka dapat memilih untuk belajar dan berlatih di tempat-tempat yang sebelumnya tidak terjangkau karena akses tempat tinggal atau kemampuan mereka.

"Kami tidak akan membangun, atau menjalankan metaverse sendiri, tetapi kami akan berkolaborasi dengan pembuat kebijakan, ahli, dan industri untuk mewujudkannya,” ujarnya, Rabu (9/2/2022).

Pieter mengatakan industri secara keseluruhan harus bekerja untuk menjadikan metaverse sebuah platform yang terbuka seperti halnya internet. Keberhasilan metaverse bergantung pada pembangunan interoperabilitas yang kuat di seluruh layanan, sehingga pengalaman perusahaan yang berbeda dapat saling bekerja sama.

"Prinsip-prinsip tersebut telah kami mulai ke dalam platform VR kami, dan kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa fitur-fitur utama yang akan mendukung metaverse akan berjalan sempurna di masa depan," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini, lebih dari 700 juta orang menggunakan AR di seluruh aplikasi dan perangkat Meta setiap bulan. Faktanya, orang-orang di Asia Pasifik and Amerika Latin mewakili lebih dari 60 persen kreator Meta yang aktif setiap bulannya.

Peater menjelaskan, perusahaannya telah berinvestasi dalam program untuk mendukung kreator Spark. Langkah tersebut termasuk investasi US$150 juta untuk memulai ekosistem AR/VR untuk pendidikan, pengembangan karir, dan akses ke metaverse.

Di Indonesia, dia melanjutkan, saat ini sudah ada komunitas kreator Spark AR yang kokoh dan paling kreatif. Adapun Spark AR adalah platform atau tempat orang dapat membuat dan berbagi pengalaman augmented reality yang menjangkau miliaran orang menggunakan teknologi dan perangkat Meta.

"Selain itu kami menyadari semua hal yang ditawarkan metaverse, ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk memastikan metaverse aman dan terbuka bagi semua orang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper