Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi streaming Vidio menyiapkan strategi khusus untuk bisa terus bersaing dengan penyedia layanan serupa di tahun ini.
Meningkatkan jumlah pelanggan dan penonton yang loyal bakal menjadi strategi utama yang dijalankan Vidio di tahun ini.
Managing Director Vidio Monika Rudijono menyebut, sejak Januari 2021 hingga awal 2022 Vidio berhasil memperoleh 2 kali lipat jumlah jumlah tayangan yang ditonton pelanggan (play), 2 kali lipat jumlah menit yang ditonton (watch duration), 2 kali lipat jumlah pelanggan berbayar, yang juga menghasilkan 3,6 kali lipat pendapatan langganan berbayar dibandingkan dengan pada periode 2020.
“Hingga hari ini, aplikasi kami menduduki puncak tangga aplikasi di Google PlayStore untuk kategori entertainment,” ujarnya, Senin (7/2/2022).
Menurut Monika, Tahun ini Vidio akan fokus terhadap dua capaian utama yang akan dikejar, yaitu pertumbuhan pelanggan berbayar, dan peningkatan penonton loyal di platform Vidio.
Monika menjelaskan, keduanya bisa dicapai melalui konten yang lebih agresif, khususnya di konten olahraga dan serial lokal eksklusif.
“Kami juga akan melakukan marketing konten yang lebih agresif, dan meningkatkan loyalitas audience dengan personalization/content recommendation, serta gamification,” ujarnya.
Dia menambahkan, Vidio juga bakal meneruskan pertumbuhan eksponensial di 2021 dengan 2 kali lipat pelanggan berbayar dan 2 kali lipat pendapatan di 2022.
Sebagai langkah merambah pasar yang lebih luas, Vidio juga membuka pintu selebar-lebarnya untuk kolaborasi dengan berbagai mitra, salah satunya dengan semua mitra distribusi, untuk menjangkau lebih banyak pelanggan baru.
Dia menuturkan, pihaknya juga akan menjangkau industri SmartTV di Indonesia untuk terus membawa Vidio sebagai aplikasi utama di TV masyarakat. Selain itu, perusahaan akan berkolaborasi dengan Wattpad agar cerita-cerita terbaik yang populer bisa menjadi pipeline Original Series Vidio.
Layanan video streaming di Indonesia sendiri memang masih sangat menjanjikan. Menurut laporan yang dirilis We Are Social pada 2021, video menjadi konten yang paling banyak diakses secara daring dengan porsi 98,5.
Adapun di Indonesia, terdapat sekitar 202,6 juta pengguna internet atau sekitar 73,7 persen dari total populasi yang mencapai 274,9 juta penduduk.
Menurut survei yang dilakukan oleh Inventure dan Alvara pada Januari 2022 terhadap 770 responden, 74,2 persen di antaranya mengaku lebih memilih berlangganan on-demand streaming services, seperti Netflix, Disney+, HBO Go, daripada berlangganan TV kabel.
Adapun, menurut Survei Literasi Digital yang digelar Kemenkominfo dan Katadata Insight Center terhadap 10.000 responden pada Oktober 2021, sekitar 31,7 persen responden mengaku sering menggunakan jaringan internet untuk mengakses streaming video dan musik.
Kemudian, menurut laporan e-Conomy SEA 2021, layanan video dan musik jadi salah satu dari lima sektor unggulan.
Frekuensi pengguna dan pengeluaran konsumen untuk sektor tersebut juga meningkat 40 persen untuk video dan 39 persen untuk musik. Jumlah keseluruhannya menjadi yang paling tinggi dibandingkan dengan sektor lain, serta sejajar dengan pesan antar makanan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Dalam laporan yang sama juga disebutkan, para pelanggan layanan video yang mencapai 53 persen dan musik (57 persen) mengaku mengakses layanan tersebut sebagai sebuah rutinitas keseharian.
Angka tersebut menjadi yang paling tinggi dari sektor lain, dan menunjukkan para konsumen cukup loyal dan sudah terbiasa dengan layanan yang ada.