Heboh Metaverse, Ini Kata Dewan Pers Soal Eksistensi Media Saat Ini

Ahmad Thovan Sugandi
Senin, 7 Februari 2022 | 13:44 WIB
Logo Dewan Pers (Twitter)
Logo Dewan Pers (Twitter)
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Pers mendorong agar industri media aktif mengikuti perkembangan teknologi digital agar mampu bertahan dan dapat diandalkan sebagai petunjuk pembuatan kebijakan.

Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh menyebut hebohnya pembicaraan terkait metaverse saat ini sama dengan pembicaraan di tahun 70-an tentang internet.

"Ini adalah tanda bahwa dunia kita sudah berubah, dan menuntut kita untuk juga berubah," ujarnya dalam pembukaan Konvensi Nasional Media Massa di Sulawesi Tenggara, Senin (7/2/2022).

Nuh mengatakan perubahan teknologi berjalan sangat cepat sehingga akan mengubah kebiasaan serta aktivitas masyarakat. Kemudian secara bertahap akan berdampak pada dunia ekonomi dan kebijakan.

Menurutnya, kebijakan akan selalu tertinggal dari inovasi dan kebaruan teknologi. "Dahulu orang demo terkait ojek online, tetapi kebijakannya belum siap," ujarnya.

Untuk itu, dia berharap industri media dan pekerja pers harus mengikuti perkembangan teknologi. Hal itu karena media dan pers digunakan sebagai petunjuk arah dalam menentukan kebijakan dan perubahan ke depan, terutama terkait teknologi digital.

Nuh menambahkan sektor industri dan perusahaan yang terlambat beradaptasi ke dunia digital akan terancam mengalami kebangkrutan di masa depan, termasuk industri media.

"Ruang fisik dan digital harus dirambah secara bersamaan, kita akan gagal jika hanya mengandalkan ruang-ruang fisik," ujarnya.

Menurut Nuh, media dan pers yang sudah merambah dunia digital mengalami pertumbuhan pesat. Untuk itu, Dewan Pers menyarankan agara para perusahaan media segera untuk migrasi ke dunia digital.

"Kata Darwin, yang bertahan bukanlah yang paling pintar, tetapi yang mampu beradaptasi dan berubah," Kata Nuh.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper