Roket Space X Milik Elon Musk Bakal Tabrak Bulan

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 27 Januari 2022 | 19:19 WIB
Roket SpaceX Starship SN9 meluncur terbang dalam rangkaian uji coba di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat (AS), Selasa (2/2/2021). Starship SN9 berhasil terbang setinggi 10 km dan melakukan sejumlah manuver sebelum akhirnya meledak saat gagal mengurangi lajunya saat pendaratan./Antara-Reuters
Roket SpaceX Starship SN9 meluncur terbang dalam rangkaian uji coba di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat (AS), Selasa (2/2/2021). Starship SN9 berhasil terbang setinggi 10 km dan melakukan sejumlah manuver sebelum akhirnya meledak saat gagal mengurangi lajunya saat pendaratan./Antara-Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Roket SpaceX milik Elon Musk akan menabrak bulan kurang lebih sebulan dari sekarang, jauh lebih awal dari yang diharapkan.

Karena itu semua tidak sengaja, dan diperkirakan akan menyebabkan sedikit kekacauan.

Roket SpaceX seberat empat ton yang diluncurkan tujuh tahun lalu itu akan menabrak bulan pada 4 Maret, berdasarkan pengamatan dan perhitungan baru-baru ini oleh para astronom amatir.

"Tabrakan diperkirakan terjadi pada pukul 07:25 waktu Timur, dan sementara masih ada beberapa ketidakpastian dalam waktu dan tempat yang tepat, potongan roket tidak akan meleset ke bulan," kata Bill Gray, pengembang Project Pluto, rangkaian perangkat lunak astronomi. digunakan untuk menghitung orbit asteroid dan komet dilansir dari New York Times.

“Cukup pasti akan terjadi, dan akan terjadi dalam beberapa menit dari yang diperkirakan dan mungkin dalam beberapa kilometer,” kata Gray.

Sejak awal zaman antariksa, berbagai artefak buatan manusia telah meluncur ke tata surya, belum tentu diharapkan untuk terlihat lagi. Itu termasuk Tesla Roadster milik Musk, yang dikirim pada peluncuran pertama roket Falcon Heavy SpaceX pada 2018 ke orbit yang melewati Mars.

Namun terkadang mereka muncul kembali, seperti pada tahun 2020 ketika objek misteri yang baru ditemukan ternyata adalah bagian dari roket yang diluncurkan pada tahun 1966 selama misi Surveyor NASA ke bulan.

Gray telah bertahun-tahun mengikuti bagian khusus dari detritus SpaceX ini, yang membantu meluncurkan Observatorium Iklim Luar Angkasa untuk Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional pada 11 Februari 2015.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper