Bisnis.com, JAKARTA - Huawei memperkuat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui kontribusi perangkat dan pelatihan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan sebagai salah satu teknologi kunci yang memampukan Indonesia untuk menembus peringkat lima ekonomi digital terbesar dunia, sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045, dukungan Huawei terhadap Strategi Nasional AI ditegaskan melalui kerja sama dengan BRIN.
"Kiranya kerja sama ini dapat memajukan implementasi Strategi Nasional AI,” kata Chen dalam siaran pers yang dikutip, Jumat (21/1/2022).
Dia menuturkan sebagai bentuk komitmennya dalam rangka menyukseskan Strategi Nasional AI serta mendukung peluasan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial di industri maupun layanan publik, Huawei memberikan kontribusi berupa perangkat AI, dilengkapi pula dengan sesi pelatihan bagi para pegawai BRIN.
Menurutnya, AI dipercaya akan menjadi salah satu teknologi yang menjadi disruptor utama di berbagai lini kehidupan terutama di era pasca-pandemi. Agar negara dan seluruh sektornya terus mampu unjuk kompetensi, Indonesia telah menyiapkan Strategi Nasional AI yang realisasinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk industri.
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan Strategi Nasional AI membangun momentum yang positif terhadap pengembangan kecerdasan artifisial, sehingga manfaat teknologi AI dapat dinikmati oleh semakin banyak organisasi, pelaku usaha, dan pengguna akhir.
"Kami percaya, teknologi AI memainkan peran kunci di balik sistem terintegrasi yang berada di sekeliling kita,” kata Handoko.
BRIN, lanjutnya, sebagai badan yang memayungi upaya-upaya riset dan inovasi, sangat membutuhkan wawasan-wawasan baru dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri.
"Kami berharap dapat memperdalam kerja sama kami dengan Huawei, khususnya dalam bidang riset yang akan dilakukan dengan perguruan tinggi," ujarnya.