Fokus UMKM, Startup BukuWarung Bikin Sistem Pembayaran Digital

Ahmad Thovan Sugandi
Rabu, 19 Januari 2022 | 23:46 WIB
Seorang pedagang sedang menunjukkan aplikasi BukuWarung. /Dok. Istimewa
Seorang pedagang sedang menunjukkan aplikasi BukuWarung. /Dok. Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - BukuWarung akan fokus pada UMKM dan hadirkan layanan pembayaran bersama Quick Response Indonesia Standard (QRIS) serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. hingga 2023.

Director Merchant Experience BukuWarung Adi Harlim menyebut, perusahaanya akan tetap berfokus pada UMKM di 2022 hingga 2023 mendatang. Mengingat saat ini telah ada 65 Juta UMKM di Indonesia yang berkontribusi 60 persen dari produk domestik bruto negara.

"Kami fokus ke sana saat ini karena UMKM adalah kelompok kunci yang akan membawa Indonesia menjadi pemain ekonomi terbesar di Asia Tenggara," ujarnya, Rabu (19/1/2022).

Oleh karena itu, dia melanjutkan, pada tahun ini BukuWarung siap mengembangkan bisnis dan layanan yang ada untuk memperkuat posisi BukuWarung sebagai startup teknologi yang berfokus pada UMKM.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia per November tahun lalu, saat ini telah ada 13 juta pelaku usaha UMKM yang terhubung dengan sistem pembayaran digital melalui QRIS. Untuk itu, melalui QRIS yang berpartner dengan BNI, BukuWarung akan luncurkan sistem pembayaran tanpa tatap muka.

"Hal ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan industri dalam mendorong adopsi digital pada masyarakat," ujarnya.

Adi berharap tahun ini akan lebih banyak lagi pemilik bisnis dan pelaku UMKM yang familiar dengan digitalisasi serta tekfin. Selanjutnya digitalisasi akan meningkatkan akses terhadap berbagai layanan keuangan.

Sebagai informasi, pada Agustus 2021 BukuWarung telah mengumumkan raihan pendanaan sebesar Rp861 miliar (US$60 juta). Dengan itu total dana yang dihimpun oleh BukuWarung menjadi Rp1,1 triliun (US$80 juta).

"Tidak ada target pendanaan tertentu tahun ini. Saat ini pendanaan yang kami miliki jauh lebih dari cukup untuk mendukung operasional dan inisiatif-inisiatif kami," katanya.

Menurut laporan Indef pada 2021 berjudul, Dampak Aktivitas Ekonomi Aplikasi BukuWarung Terhadap UMKM Indonesia, aplikasi pencatatan digital tersebut telah membantu menaikkan pendapatan pelaku usaha sebesar Rp10,9 triliun.

Secara lebih perinci, aplikasi tersebut memberi dampak pada pendapatan UMKM di sektor agrikultur sebesar Rp3,2 triliun, sektor jasa konsultasi dan teknologi komputer sebesar Rp2,4 triliun, perdagangan Rp400 miliar, jasa perusahaan Rp400 miliar, dan penyedia jasa lainnya sebesar Rp1,7 triliun.

Adapun secara geografis, para pengguna BukuWarung di pulau Jawa kebanyakan merupakan penjual sembako, penjual lauk-pauk, dan bengkel. Untuk di luar Jawa didominasi oleh sektor pertanian dan penjual kebutuhan tani.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper