Bisnis.com, JAKARTA - Pemain startup penyandang status unikorn dan dekakorn dalam waktu dekat dinilai belum melirik industri non fungible token (NFT).
Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut para unikorn dan dekakorn dalam waktu dekan belum siap masuk ke bisnis NFT.
"Saya rasa masih lama untuk melihat pemain teknologi besar untuk masuk ke industri NFT. Pangsa pasarnya harus disesuaikan," ujarnya, Selasa (11/1/2022)
Menurutnya para startup yang sudah besar masih mengandalkan harga sebagai strategi andalan pemasarannya. Selain itu pembayaran dan berdagang aset kripto pun kurang banyak diketahui oleh masyarakat umum di Indonesia.
Namun, dia melanjutkan, tidak menutup kemungkinan para startup akan merambah industri NFT, saat karakteristik konsumennya sudah berubah.
"Walaupun, menurut saya untuk ke depan, industri NFT prospeknya cukup bagus dan menjanjikan," ujarnya.
Terkait regulasi, menurut Huda, industri NFT akan mengikuti dan menyesuaikan dengan regulasi yang saat ini sudah ada untuk dapat beroperasi secara legal.
Di sisi lain, Huda mengatakan, pemerintah Indonesia selalu tertinggal empat langkah ke belakang jika berurusan dengan regulasi ekonomi digital ini.