Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel) menilai kebutuhan terhadap small cell untuk 5G pada tahun ini masih rendah. Meski demikian, Mitratel terus mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung teknologi terbaru itu.
Chief Business Officer Mitratel Noorhayati Candrasuci mengatakan pada tahun ini hingga tahun depan perusahaan telekomunikasi masih akan mencari menara-menara yang tinggi.
Hal itu dilakukan untuk memperluas jangkauan layanan dengan menyasar daerah baru. Sementara itu untuk menara berukuran kecil atau mungkin small cell, permintaannya masih belum sebesar menara besar dan terbatas pada kota-kota besar.
“Tentu akan ada permintaan [small cell] untuk penambahan kapasitas di kota-kota besar," kata Noorhayati di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Small Cell merupakan node akses radio seluler berdaya rendah. Sebuah Small Cell dapat memberikan jangkauan layanan hingga 500 meter atau lebih kecil dibandingkan dengan menara besar. Ketika jaringan 5G hadir, dibutuhkan kerapatan jaringan yang lebih rapat dibandingkan 4G.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan pembangunan small cell menjadi salah satu upaya Mitratel untuk mendukung pengembangan 5G.
Lelaki yang akrab disapa Teddy itu menturkan pembangunan small cell menjadi salah satu fokus Mitratel pada 2022. Teddy tidak menyebutkan jumlah small cell yang akan dibangun Mitratel pada tahun ini.
“Penyediaan small cells bisa memberikan solusi infrastruktur untuk pemanfaatan 5G," kata Teddy.
Selain memperluas penyediaan small cells, Mitratel juga akan memperbesar kontribusi pertumbuhan bisnis organik dengan cara menggenjot layanan built to suit (B2S).
Build to suit adalah konsep pengembangan menara, di mana pengembang membangun menara sesuai dengan kebutuhan dan standarisasi perusahaan penyewa.
Pada tahun ini Mitratel juga berencana menggenjot penggelaran jaringan serat optik untuk menara, mengaplikasikan infrastruktur sebagai layanan sehingga Mitratel dapat menyediakan jaringan internet untuk segalanya (Internet of things/IOT) untuk pelanggan non-seluler.
Adapun untuk 2023, pembangunan infrastruktur jaringan pendukung 5G akan makin digenjot. Pembangunan small cell akan makin banyak seiring dengan ekosistem 5G yang makin matang.
Chief Investment Officer Mitratel Hendra Purnama menambahkan Mitratel masih menganalisis kebutuhan pasar terhadap 5G pada tahun ini. Menurutnya, 5G akan banyak diimplementasikan di kota-kota besar. Pembangunan infrastruktur pendukung 5G akan dilakukan sesuai permintaaan.
“Kami akan terus memantau ke depannya apabila ada kebutuhan, di sana kami sudah siap,” kata Hendra.