Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberi pelatihan dan membantu perusahaan rintisan memformulasikan produk digital yang sesuai dengan kebutuhan pasar atau product-market fit.
Melalui progam inkubasi intensi Startup Studio Indonesia (SSI) yang saat ini telah memasuki tahap akhir, Kemenkominfo memberi pengetahuan kepada para founder startup tentang produk digital yang diminati di pasar sehingga startup dapat bertahan dan tumbuh.
Koordinator Startup Digital Kemenkominfo Sonny Hendra Sudaryana mengatakan pada penyelenggaraan Startup Studio Indonesia Batch 3, Kemenkominfo fokus membantu perusahaan rintisan menghadirkan produk yang relevan ke masyarakat.
“Fokus kami lebih tajam untuk membantu startup mencari product-market fit [PMF]. Tahap ini sangat krusial, karena salah satu alasan utama startup gagal berkembang adalah karena gagal mengembangkan produk yang dibutuhkan pasar,” kata Sonny dalam konferensi virtual, Jumat (18/12/2021).
Sekadar informasi, Product Market Fit merupakan skenario atau cara dimana konsumen bisa melakukan pembelian, menggunakan produk hingga memberitahu kepada orang lain mengenai produk tersebut.
Penyusunan Market Fit terdiri dari beberapa hal seperti target pengguna, identifikasi kebutuhan pengguna, nilai keunggulan produk, fitur-fitur di dalam produk, dan uji coba.
Sonny meyakini untuk mencapai PMF, metode latihan paling efektif adalah dengan sesi tukar pikiran secara intensif untuk mengupas seluk beluk setiap proses perancangan produk.
“Di sinilah kami mendatangkan bantuan 60 fasilitator ahli yang melakukan coaching kepada para founder dan membantu membuka berbagai kesempatan dan ide terobosan,” kata Sonny.
Startup Studio Indonesia merupakan salah satu program Kemenkominfo untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan rintisan.
Melalui program ini, Kemenkominfo menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024. Perusahaan rintisan tersebut harus sudah mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari modal ventura.
Adapun Startup Studio Indonesia Batch 3 ini, menyisakan 15 perusahaan rintisan terpilih yang akan terus dikembangkan hingga matang.