Susul PeduliLindungi, Aplikasi BNPB Segera Integrasi dengan Sistem Startup

Ahmad Thovan Sugandi
Selasa, 14 Desember 2021 | 06:44 WIB
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara, Minggu (23/8/2020). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Sinabung berstatus level III atau siaga dan meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di desa yang telah direlokasi.  ANTARAFOTO/Edy Regar
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara, Minggu (23/8/2020). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Sinabung berstatus level III atau siaga dan meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di desa yang telah direlokasi. ANTARAFOTO/Edy Regar
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Mengikuti langkah PeduliLindungi, aplikasi mitigasi bencana akan didorong untuk masuk ke sistem aplikasi startup di Indonesia.

Perencana Ahli Madya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Robi Amri menyebut saat ini hampir semua informasi terkait mitigasi kebencanaan bisa diakses melalui smartphone. Aplikasi tersebut adalah inaRISK Personal, info BMKG, dan Magma Indonesia.

"Mitigasi kebencanaan harus mengikuti perkembangan teknologi dan perubahan masyarakat," ujarnya, Senin (13/12/2021).

Menurut Robi, aplikasi-aplikasi tersebut memang tidak secara langsung terlihat mengurangi dampak fatal dari bencana. Apalagi, ia menambahkan pemahaman masyarakat terhadap potensi bencana dan strategi antisipasinya sudah mulai meningkat.

Dia mengatakan aplikasi inaRISK saat ini masih dalam proses pengembangan. Fokus utama kampanye penggunaan inaRISK adalah di wilayah rawan bencana yang memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi. 

Secara bertahap, dia melanjutkan pengembangan inaRISK terus dilakukan untuk memberikan kemudahan akses kepada seluruh pengguna dalam berbagai kondisi. Beberapa fitur inaRISK saat ini sudah dapat digunakan tanpa akses jaringan internet.

Menurutnya, pengembangan aplikasi inaRISK ke depan akan diarahkan untuk masuk ke dalam sistem aplikasi para startup, terutama aplikasi super. Langkah tersebut mengikuti PeduliLindungi yang telah masuk di beberapa sistem aplikasi.

Aplikasi kebencanaan akan terus berkembang menyesuaikan perkembangan IoT, kebutuhan masyarakat pengguna, perkembangan teknologi termasuk penggunaan AR (augmented reality).

Pemerintah akan memberikan dukungan penuh untuk pengembangan aplikasi mitigasi, apalagi ini menyangkut keselamatan masyarakat luas dalam kebencanaan.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyebut, tiap platform memiliki kebijakan masing-masing untuk membuka akses ke aplikasi luar, termasuk pemerintah.

"Untuk hal yang berkaitan dengan kepentingan  dan pelayanan publik, transparansi informasi dari pemerintah ke masyarakat, tiap platform anggota kami tentunya punya intensi yang sama dalam mendukung program pemerintah," ujarnya. 

Namun, menurutnya perlu dibuat standar khusus untuk keamanan data dari masing-masing platform saat integrasi dilakukan sehingga data dari masing-masing aplikasi tetap terjaga.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper