Makin Andal! Tender Palapa Ring Integrasi Digelar pada Pertengahan 2022

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 8 Desember 2021 | 01:15 WIB
Pekerja mengawasi proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja mengawasi proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi berencana menggelar lelang untuk Palapa Ring Integrasi pada pertengahan 2022.

Jaringan tulang punggung (backbone) tersebut akan menghubungkan seluruh SKKL Palapa Ring existing sehingga makin andal.  

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Anang Latif mengatakan saat ini Bakti sedang mendalami untuk pengadaan Palapa Ring Integrasi.  

Proyek yang akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) itu terus dimatangkan untuk memenuhi persyaratan pembangunannya, salah satunya mengenai dampak infrastruktur terhadap lingkungan. 

“Kami targetnya mungkin pertengahan 2022 bisa mulai tender Palapa Ring Integrasi,” kata Anang di Jakarta, Selasa (7/12/2021). 

Dia menambahkan Bakti menargetkan sebelum awal 2024 proyek Palapa Ring Integrasi sudah rampung. 

Dari sisi proyek, kata Anang, ini merupakan Palapa Ring yang terpanjang dibandingkan dengan Palapa Ring yang sudah ada. Palapa Ring ini akan menjadi pelengkap untuk Palapa Ring yang sudah ada sebelumnya. 

“Panjangnya hampir sama kira-kira 12.083 kilometer,” kata Anang. 

Dalam pembangunan Palapa Ring Integrasi, ujarnya, Bakti membuka diri untuk bekerjasama dengan pemain SKKL internasional. Teknologi dari pemain SKKL luar dapat diikutsertakan dalam proyek ini.

Sebelumnya, Bakti menyebutkan pembangunan SKKL Palapa Ring Integrasi membutuhkan dana sekitar Rp8 triliun. Dana tersebut diperoleh dari KPBU. 

Pembangunan dilakukan dalam dua fase pembangunan. Fase 1 pada 2022 sepanjang 5.226 km dan fase 2 pada 2023 sepanjang 6.857 km. Dari total serat optik yang akan dibangun, 8.203 km akan digelar di daratan, 3.880 km di laut, dan sisanya berupa microwave link.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper