Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan operator dari layanan digital diperkirakan mengalami pertumbuhan rata-rata hingga 12 persen pada periode 2020-2024 atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan dari layanan konektivitas.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (Atsi) Ririek Adriansyah mengatakan jika dibagi menjadi tiga, pertumbuhan pendapatan operator dari layanan digital akan terus tumbuh, bahkan melampaui pendapatan dari konektivitas pada 2024.
Selama periode 2020-2024, secara rata-rata, pertumbuhan pendapatan dari layanan konektivitas mendekati 4 persen per tahun.
Sementara itu pendapatan dari layanan teknologi informasi dan komunikasi, seperti pangkalan data, komputasi awan, dan lain-lain, mencapai 8 persen per tahun. Adapun pendapatan dari layanan digital mencapai 12 persen per tahun.
Artinya, operator tidak lagi hanya mengandalkan layanan konektivitas, juga mengandalkan layanan digital untuk mendongkrak pendapatan.
"Ini sejalan dengan pandemi kemarin bahwa masyarakat selain mengurangi kontak fisik juga cenderung menggunakan layanan yang sifatnya digital," kata Ririek dalam konferensi virtual, Kamis (2/12/2021)
Ririek menambahkan pertumbuhan pendapatan dari layanan digital akan terus membesar, bahkan melebihi pendapatan dari konektivitas ke depannya.
Pendapatan dari layanan digital masih akan terus berlangsung meskipun pandemi telah berakhir.
"Beberapa survei menyatakan bahwa lebih dari 90 persen masyarakat itu akan tetap menggunakan layanan digital yang selama ini mereka gunakan," kata Ririek.