Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia tercatat memiliki 21 juta konsumen digital baru hingga semester I/2021 sejak pandemi Covid-19 yang melanda awal 2020 yang bisa dimanfaatkan pelaku startup untuk meraup pasar.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2021 dari Google, Temasek, dan Bain & Company yang dikutip, Rabu (10/11/2021), sebanyak 72 persen dari konsumen baru ini berasal dari area non-metropolitan, yang secara positif menunjukkan peningkatan penetrasi digital di pasar terbesar Indonesia.
Para konsumen digital baru ini diprediksi akan menetap, dengan pemerincian 96 persen konsumen saat ini telah menggunakan layanan digital dan 99 persen konsumen berencana akan terus menggunakan layanan digital.
Pengguna yang telah menjadi konsumen sebelum pandemi menggunakan layanan digital rata-rata 3,6 kali lebih banyak sejak pandemi melanda. Di antara konsumen tersebut, tingkat kepuasan akan layanan digital mencapai 87 persen di seluruh sektor.
Hal tersebut diprediksi turut mendorong, nilai total transaksi digital berbasis internet di Indonesia atau gross merchandise value (GMV) hingga Rp997,74 triliun atau setara dengan US$70 miliar pada akhir 2021.
Secara keseluruhan, semua sektor internet kembali menguat dengan pertumbuhan tahunan (year-on-year/YoY) mencapai angka dua digit.
"GMV Indonesia pada 2021 diperkirakan mencapai total US$70 miliar, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 49 persen dibandingkan dengan 2020," tulis laporan tersebut.
Peningkatan yang tajam ini didukung oleh pertumbuhan nilai total transaksi sektor e-commerce sebesar 52 persen. Adapun, GMW e-commerce di Indonesia pada tahun ini diprediksi sebesar US$53 miliar, sedangkan pada 2020 hanya sebesar US$35 miliar.
Sementara, proyeksi pada 2025, nilai total transaksi digital berbasis internet secara keseluruhan diperkirakan akan mencapai nilai sebesar US$146 miliar, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 20 persen.