Bisnis.com, JAKARTA – Alita Praya Mitra menandatangani kerja sama dengan Taman Nasional Bali Barat terkait pembangunan sarana komunikasi jaringan kabel serat optik di zona khusus Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Kabupaten Buleleng, Bali.
Penandatangan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Agus Ngurah Krisna dan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra Teguh Prasetya di Bali.
Direktur Utama PT Alita Praya Mitra Teguh Prasetya mengatakan, tujuan kerja sama tersebut adalah untuk menjamin terwujudnya kelestarian keanekaragaman hayati, keutuhan, dukungan penguatan fungsi dalam rangka mendukung efektivitas penyelenggaraan TNBB melalui pemasangan solusi Internet of Things thermal terminal, CCTV dengan sistem monitoring dan analitik, serta pendampingan konsultan teknologi.
Selain itu, kerja sama tersebut juga bertujuan untuk meminimalkan dampak langsung maupun tidak langsung dari kegiatan operasional dan pemeliharaan jaringan kabel serat optik yang melintasi kawasan tersebut.
“Pembangunan jaringan kabel serat optik diperlukan dalam pengembangkan dan peningkatan layanan penyediaan jaringan infrastruktur untuk menghadirkan akses internet berkualitas bagi masyarakat Pulau Bali, sekaligus bagian dari program penyediaan jaringan 5G,” ujarnya, dikutip Sabtu (30/10/2021).
TNBB merupakan salah satu Kawasan Pelestarian Alam (KPA) di Bali yang memiliki ekosistem asli habitat terakhir satwa prioritas Curik Bali (Leucopsar rothschildi). TNBB yang memiliki luas 19.026,97 hektare merupakan bagian dari Kelompok Hutan Bali Barat seluas 86.649,84 hektare.
Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Agus Ngurah Krisna menambahkan, ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi beberapa bidang.
Bidang-bidang tersebut adalah pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jaringan kabel serat optik, peningkatan kualitas pengembangan dan promosi pariwisata alam, dukungan sarana dan prasarana pengelolaan, serta monitoring dan evaluasi.
“Kerja sama ini berlangsung selama 10 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Alita saat ini memiliki lebih dari 1.300 kilometer kabel serat optik di Pulau Bali dan memberikan layanan berupa fiber access network, managed service, active network, smart pole, dan site access termination.