Bisnis.com, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menilai peningkatan serangan siber, salah satunya di sektor keuangan, terjadi karena banyaknya kegiatan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dilakukan tanpa proteksi yang memadai.
Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN Mawidyanto Agustian menyebutkan, sektor keuangan terus digempur oleh serangan siber, khususnya serangan ransomware, phishing, dan lainnya.
Menurutnya, serangan siber ke sektor keuangan ini meningkat karena banyak orang yang bekerja dari rumah sehingga mengakses jaringan kantornya dari rumah, dengan perlindungan yang kurang diwaspadai.
"Banyak yang kerja dari rumah, jadi mereka bisa mengakses jaringan kantor. Bisa saja itu tanpa proteksi, yang kemudian jadi celah untuk serangan siber," kata dalam acara diskusi virtual, Kamis (28/10/2021).
Berdasarkan data BSSN mencatat terdapat 888.711.736 serangan siber melanda Indonesia sepanjang Januari-Agustus 2021.
Adapun, serangan siber yang melanda Indonesia lebih banyak dalam bentuk malware, denial service atau aktivitas yang mengganggu ketersediaan layanan hingga trojan activity.