Peluang dan Tantangan Bisnis Menara di Daerah 3T

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 12 Oktober 2021 | 18:14 WIB
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kewajiban penggelaran jaringan hingga ke desa-desa menjadi peluang dan tantangan bagi bagi bisnis menara.

Pemerintah mendorong operator seluler untuk membangun internet 4G di 3.435 desa, sedangkan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) membangun di 9.113 desa sisanya. Targetnya pada 2022 pembangunan BTS selesai dikerjakan.

Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan selain 5G, pemerataan infrastruktur telekomunikasi yang menjadi program pemerintah akan menjadi pendorong bisnis menara.

Lebih dari 12.000 desa akan mendapat akses internet 4G pada 2022. Daerah-daerah tersebut butuh kehadiran menara telekomunikasi.

“Prospek menara menarik apalagi di daerah 3T,” kata Ian, Selasa (12/10/2021).

Adapun tantangannya adalah untuk menarik penyewa menara di daerah terpencil. Ian mengatakan hal tersebut tidak mudah. Ekosistem belum terbentuk sehingga operator tidak menggelar layanan lebih dahulu di sana. Pemain menara juga harus memiliki model bisnis yang tepat.

Model bisnis di daerah terpencil berbeda dengan model bisnis menara di perkotaaan. Ian mengidentifikasi tantangan bisnis menara ke depan adalah terkait utilitas menara dan relokasi sesuai dengan lalu lintas serta kondisi geographis.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan tantangan bisnis menara adalah usia menara di beberapa tempat yang sudah cukup lama dan kemampuan untuk menampung kapasitas baru. Penggunaan internet yang terus meningkat menuntut operator untuk memasang lebih banyak perangkat di menara telekomunikasi.

“Tantangannya adalah usia tower yang di banyak tempat perlu perkuat baik karena usia maupun penambahan beban,” kata Heru.

Sekadar informasi, pada Januari 2021 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, naik 15 persen secara tahunan atau sekitar 27 juta jiwa.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper