Layanan 5G, ICT Institute: Pasarnya Terbentuk 2 Tahun

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 30 September 2021 | 17:50 WIB
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Operator seluler dan segenap pemangku kepentingan perlu terus mendorong layanan 5G di tengah keterbatasan spektrum.

Generasi kelima tahap lanjut dapat terus disempurnakan seiring dengan hadirnya spektrum baru. Sementara pasar butuh waktu untuk dibentuk.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai kehadiran spektrum frekuensi baru pada tahun depan tidak serta merta membuat pasar 5G langsung terbentuk.

Bekerja sama dengan segenap pemangku kepentingan, operator perlu terus mengedukasi dan memperkenalkan 5G dari sekarang ke masyarakat.

“Pasar tidak serta merta terbentuk. Paling cepat 2 tahun baru akan matang, tetapi tetap terus bergerak,” kata Heru, Kamis (30/9/2021).

Di samping itu, kata Heru, operator juga perlu terus mengembangkan jaringan untuk memperluas cakupan layanan. Sementara operator seluler memperluas jaringan, Kemenkominfo perlu terus menghadirkan spektrum frekuensi baru.

“Kandidat frekuensi yang utama adalah pita 700MHz, pita 2,5 Ghz dan 3,5GHz," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan untuk 5G tahap lanjut perlu didukung oleh pita frekuensi 700 MHz, yang memiliki cakupan luas.

Band frekuensi 26-28 GHz teknologi yang digunakan TDD, dengan keunggulan pita yang sangat lebar, tetapi redamannya besar sehingga cakupannya sempit.

“Tahap lanjut keunggulan 5G dalam hal latensi dan broadband sehingga kasus pemanfaatannya adalah kendaraan automatis yang sensitif,” kata Ian.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper