Bisnis.com, JAKARTA - Meski telah menjadi menjadi pemegang saham mayoritas, tidak serta merta PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) dapat melaju dengan cepat.
Moratelindo harus dapat mengintegrasikan infrastruktur dan layanan dengan PT Indo Pratama Teleglobal, untuk dapat menikmati manfaat penuh dari akuisisi tersebut.
Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan tantangan dalam aksi akuisisi yang dilakukan Moratelindo adalah ihwal integrasi layanan. Moratelindo - termasuk Smartfren di dalamnya - dan IPT perlu memastikan infrastruktur yang dibangun saling terhubung.
“Integrasi perusahaan menjadi suatu holding telekomunikasi yang kuat terutama untuk daerah-daerah yang memerlukan jaringan tulang punggung backbone VSAT/optik dengan layanan selulernya,” kata Ian, Rabu (29/9/2021).
Tidak hanya itu, Ian mengatakan untuk membentuk sebuah grup yang kompak, butuh kesamaan visi dan mengurangi ego. Kedua hal tersebut tidak mudah.
Dia membandingkan dengan Telkom Group di mana Telkomsel, Mitratel, dan Telkomsat saling terintegrasi, menghadirkan sebuah layanan yang utuh.
“Kehebantannya Telkom itu karena sebagai grup kompak,” kata Ian.