Bisnis.com, JAKARTA - Layanan internet PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) akan menjadi lebih andal seiring dengan rencana akuisisi 65 persen saham milik PT Indo Pratama Teleglobal.
Infrastruktur konektivitas Moratelindo yang awalnya hanya bertumpu pada sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL), nantinya memiliki sistem konektivitas cadangan berbasis satelit.
Direktur Utama Moratelindo Galumbang Menak mengatakan tidak semua kawasan dapat dijangkau dengan serat optik. Butuh dukungan satelit untuk daerah-daerah yang berada di kawasan rural.
Memaksakan menarik serat optik, kata Galumbang, penuh risiko seperti rentan gangguan, waktu penggelaran lama, dan ongkos besar yang nantinya malah membebani para pelanggan.
“Sampai kapanpun satelit itu masih penting di daerah timur khususnya untuk kota-kota kecil,” kata Galumbang kepada Bisnis.com, Rabu (29/9/2021).
Dengan mengakuisisi 65 persen saham milik PT Indo Pratama Teleglobal (IPT), kata Galumbang, penetrasi layanan Moratelindo makin luas, karena Moratelindo mendapat dukungan dari satelit.
IPT memiliki beberapa gateway untuk menerima sinyal dari satelit, yang kemudian disalurkan kembali ke sejumlah pelanggan korporasi Moratelindo seperti perusahaan perkebunan, perhutanan, tambang, dan lain sebagainya yang saat ini sedang beralih ke digital.
“Hal yang paling penting juga, dengan akuisisi kami memiliki backup untuk jaringan serat optik laut. SKKL itu kalau putus lama perbaikannya,” kata Galumbang.
Galumbang mengatakan IPT memiliki kapasitas satelit sebesar 5Gbps. Jumlah tersebut cukup baik untuk sistem cadangan, minimal ketika terjadi gangguan SKKL, para mitra masih dapat tetap berkomunikasi dengan pusat.
Selain itu, Galumbang menilai permintaan terhadap layanan internet di daerah-daerah rural ke depannya akan makin tumbuh. Moratelindo berupaya untuk mengambil peluang pertumbuhan itu dengan menghadirkan akses satelit yang notabennya lebih cepat digelar.
"Bisnis satelit untuk daerah remote masih akan bertumbuh," kata Galumbang.