Spektrum Frekuensi Jadi Penghambat Laju 5G Naik Kelas

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 30 September 2021 | 17:03 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Keterbatasan spektrum frekuensi menjadi tantangan dalam mengembangkan layanan 5G. 

Tanpa dukungan spektrum yang cukup, solusi teknologi generasi kelima itu juga bakal sulit berkembang atau sekadar naik ke tahap lanjut. 

Ketua Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan setelah tahap pengenalan 5G, berikutnya perlu dilanjutkan dengan pengembangan berbagai kasus pemanfaatan 5G. 

Potensi-potensi dari karakteristik 5G perlu diperlihatkan dalam sebuah kasus pemanfaatan yang nyata dan dapat diimplementasikan. Hanya saja, hal itu butuh banyak dukungan spektrum frekuensi yang memadai.

Sebagai gambaran, untuk kasus pemanfaatan teknologi imersif- teknologi yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia digital -  hakikatnya, berpotensi diterapkan untuk sektor turis cerdas, pabrik cerdas dan juga pendidikan jarak jauh. 

“Mutlak diperlukan spektrum frekuensi yang cukup untuk transmisi high-throughput,” kata Sigit, Kamis (30/9). 

Contoh lainnya, sambungnya, konten video streaming konten dengan kualitas high-definition, juga mutlak membutuhkan spektrum frekuensi yang besar. 

Dengan kualitas video streaming yang baik, diharapkan dapat menumbuhkan inovasi misalnya di lapisan aplikasi dan konten. 

Adapun mengenai kebutuhan pasar terhadap 5G tahap lanjut, menurutnya, untuk 5G perlu dilakukan pendekatan dorongan teknologi yang diharapkan dapat menciptakan permintaan pasar, daripada sekadar menunggu munculnya permintaan dari pengguna. 

Jika menunggu tumbuhnya permintaan, Sigit berpendapat, bukan tidak mungkin pencapaian program prioritas nasional terhambat.

“Kalai tidak segera, kesempatan ini bisa diambil atau didahului pihak lain,” kata Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper