Bisnis.com, JAKARTA – Penataan ulang spektrum frekuensi diprediksi bakal membuat kecepatan unduh 5G Telkomsel meningkat.
Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) itu memperkirakan jika sebelumnya kecepatan maksimum unduh hanya 700Mbps, ke depan dapat menyentuh di atas 1 Gbps.
Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan penataan ulang frekuensi akan membuat layanan 5G Telkomsel makin baik.
Sebagai gambaran, saat pertama kali 5G, Telkomsel hanya menggunakan spektrum frekuensi sebesar 30MHz di pita 2,3 GHz. Kecepatan maksimal unduh pelanggan, kata Nugroho, saat itu hanya sekitar 700Mbps.
“Setelah kami memiliki tambahan spektrum [20MHz] yang kemudian ditata ulang dan menjadi berurutan, maka kecepatan unduh bisa mencapai 1Gbps,” kata Nugroho di Jakarta, Rabu (29/9/2021)
Nugroho mengatakan dengan kecepatan unduh yang lebih besar, maka banyak hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat.
Di beberapa negara maju yang telah menerapkan 5G dengan arsitektur standalone, konsumen bisa mengakses layanan seperti online face recognition.
Online face recognition adalah sistem identifikasi [pengenalan] wajah secara waktu nyata (real time). Dibutuhkan spektrum yang luas untuk menyalurkan data gambar dalam jumlah besar, sehingga hasil identifikasi dapat diketahui dengan segera.
“Bayangkan berapa wajah yang berkumpul pada sebuah keramaian dan itu datanya secara real time datanya dikirimkan ke peladen [untuk dianilisis]” kata Nugroho.
Nugroho mengatakan aktivitas tersebut tidak mungkin dapat dilakukan tanpa frekuensi yang cukup.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan 5G Telkomsel akan memberikan pengalaman tersendiri bagi para pelanggan mereka dengan refarming 2,3GHz.
Dari sisi aplikasi, layanan 5G juga dapat dikembangkan untuk virtual reality. Seseorang yang berada di kejauhan dapat hadir lebih nyata dari sekadar gambar di panggilan video dan suara di panggilan telpon.