Bisnis.com, JAKARTA - PT DCI Indonesia Tbk. mengeklaim pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berhasil membuat laba perusahaan meningkat.
Corporate Secretary DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono mengatakan pada kuartal II/2021 pendapatan kolokasi berulang tumbuh sebesar 34 persen secara tahunan. Emiten berkode saham DCII itu akan terus mengoptimalkan penjualan layanan kolokasi pada sisa 4 bulan terakhir 2021.
Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 35 persen pada kuartal II/2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Hal tersebut terutama dikontribusikan untuk bisa terus melakukan efisiensi operasional pusat data dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan," kata Nicholas kepada Bisnis.com, Selasa (7/9/2021).
Nicholas mengatakan pada awal 2021 DCI telah secara resmi membuka operasional Gedung ke-empat yaitu JK5, dengan kapasitas listrik sebesar 15 MW.
Kehadiran JK5 menjadikan DCII sebagai perusahaan lokal yang unggul dengan memiliki total kapasitas sebesar 37 MW. DCII mengeklaim menguasai pangsa pasar pusat data kolokasi di Indonesia.
Selain efisiensi, kata Nicholas, pertumbuhan juga didorong oleh aktivitas pemain industri yang bertransformasi secara digital. Mereka mulai mengadopsi komputasi awan sebagai infrastruktur digital.
“DCI sebagai carrier & cloud neutral data center, tentunya memiliki peran penting untuk mendukung transformasi digital tersebut,” kata Nicholas.
Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Anthoni Salim itu mengungkapkan pada sisa 4 bulan terakhir 2021, DCII akan fokus menyediakan layanan pusat data dengan mengoptimalkan penjualan layanan kolokasi untuk memenuhi gedung JK5.
Selain itu, DCII juga fokus menyelesaikan pembangunan site pusat data kedua yang berlokasi di Karawang (H2), yang rencananya selesai dan siap melayani kebutuhan pasar pada akhir 2021.
