Satelit Bakal Awasi Penyaluran Bansos, Ini Penjelasan Lapan

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 23 Agustus 2021 | 16:12 WIB
Warga terdampak pandemi Covid-19 antre untuk mencairkan bantuan sosial Sahabat (Santunan Hadapi Bencana Tunai) di kantor Kelurahan Banjarmlati, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/7/2020). /Antara Foto-Prasetia Fauzani
Warga terdampak pandemi Covid-19 antre untuk mencairkan bantuan sosial Sahabat (Santunan Hadapi Bencana Tunai) di kantor Kelurahan Banjarmlati, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/7/2020). /Antara Foto-Prasetia Fauzani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan wacana pengawasan bantuan sosial lewat satelit. 

Salah satunya dengan mendeteksi wilayah kumuh yang menjadi target distribusi bansos, dengan data satelit beresolusi sangat tinggi.  

“Lapan menyiapkan data satelit resolusi sangat tinggi dan mengembangkan metode untuk deteksi kawasan kumuh dengan Machine learning dan kecerdasan buatan untuk hal tersebut,” kata Kepala Pusat Penginderaan Jauh Lapan Rokhis Komarudin kepada Bisnis, Senin (23/8). 

Berdasarkan hasil beberapa riset, kata Rokhis, data citra resolusi sangat tinggi dapat mengidentifikasi besarnya bangunan, karakteristik bangunan, bahkan hingga identifikasi kekuatan bangunan terhadap suatu bencana. 

Warna, pola, tekstur dan data-data lain yang berhasil ditangkap oleh data satelit ini, akan digunakan untuk pembelajaran karakteristik, sehingga nantinya mesin pembelajaran dan kecerdasan buatan dapat memproses data lebih cepat. 

Rokhis mengatakan pengawasan bansos dengan satelit saat ini tengah memasuki tahap uji coba. Ada dua wilayah yang menjadi obyek uji coba yaitu Bandung dan Makassar.

Di Bandung, seluruh proses berjalan lancar. “Adapun untuk di kota Makassar, karena karakteristik rumahnya berbeda masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut,” kata Rokhis. 

Lebih lanjut mengenai investasi, ujar Rokhis, Lapan belum dapat menyebutkan. Sejauh ini Lapan masih akan fokus untuk menjalankan proyek percontohan. 

“Untuk pilot project belum [butuh tambahan anggaran], tetapi untuk implementasi seluruh Indonesia tentu akan diperlukan anggaran tambahan,” kata Rokhis. 

Sekadar informasi, Lapan telah mengoperasikan empat satelit pemantau bumi dengan kategori mikro. Satelit LAPAN-A1/LAPAN-TUBSAT adalah satelit generasi pertama buatan Lapan, bekerja sama dengan TU Berlin di Jerman. Tujuan utama dari satelit ini adalah untuk pemantauan Bumi. Satelit LAPAN-A1 diluncurkan pada 10 Januari 2007 dari Sriharikota, India

Pada 28 September 2015, Lapan -A2 atau Lapan Orari diluncurkan dari India. Satelit ini memiliki misi sebagai mitigasi bencana. Pada Juni 2016, giliran Satelit Lapan-A3 atau Lapan - IPB yang diluncurkan dari India.  Tujuan satelit ini untuk pemantauan bumi. 

Terakhir, satelit yang diluncurkan Lapan adalah satelit Lapan-A4. Misi utama dari satelit generasi keempat ini adalah untuk pengamatan Bumi baik lingkungan maupun sumber daya alam menggunakan imager optik. 

Misi lain dari LAPAN-A4 adalah pemantauan lalu lintas maritim menggunakan Automatic Identification System (AIS) yang mampu merekam jutaan data kapal secara global per hari. Satelit ini juga yang menyasar sisi ilmiah dengan membawa muatan magnetometer. Dari keempat satelit tersebut, belum ada yang memiliki kemampuan deteksi bangunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper