Bisnis.com, JAKARTA - Penamaan benda langit, terutama objek-objek kecil Tata Surya memang sangat unik.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menamai sebuah objek langit.
Penamaan ini tidak bisa diminta oleh seseorang, tetapi dapat diusulkan dengan beberapa kriteria tertentu.
Nama yang dikukuhkan tidak terbatas hanya nama astronom atau peneliti saja, namun bisa mencakup nama-nama tokoh publik yang populer. Bahkan nama sebuah band ternama, misalnya saja 8749 Beatles (1998 GJ10)
Hebatnya, astronom Indonesia juga dikenal di kancah internasional, dengan namanya diabadikan sebagai nama-nama asteroid yang mengangkasa.
Berdasarkan Working Group for Small Body Nomenclature (WGSBN) di IAU, ada 6 nama astronom Indonesia yang mengangkasa. Lebih banyak orang mengetahui 5 nama yang terbaru, padahal sudah ada 1 nama yang ditetapkan sebelumnya.
Berikut daftarnya dikutip dari laman instagram Observatorium Bosscha:
1. 5408 Thé
5408 Thé atau 1232 T-1 [1] adalah asteroid di sabuk utama yang ditemukan pada 25 Maret 1971 oleh astronom Belanda-Amerika Tom Gehrels dan pasangan astronom Belanda Ingrid van Houten-Groeneveld dan Cornelis Johannes van Houten di Observatorium Palomar . Dinamai dari astronom Indonesia Pik-Sin Thé.
2. 12176 Hidayat
12176 Hidayat adalah sebuah asteroid yang ditemukan oleh astronom Belanda C. J. van Houten dan I. van Houten-Groeneveld pada 16 Oktober 1977 bersama dengan 12177 Raharto, 12177 Dhani dan 12179 Taufiq. Asteroid tersebut mengambil nama dari Bambang Hidayat, Kepala Observatorium Bosscha 1968-1999.
3. 12177 Raharto
12177 Raharto adalah sebuah asteroid yang ditemukan oleh astronom Belanda C. J. van Houten dan I. van Houten-Groeneveld pada 16 Oktober 1977 bersama dengan 12176 Hidayat, 12177 Dhani dan 12179 Taufiq. Asteroid tersebut mengambil nama dari Moedji Raharto, Kepala Observatorium Bosscha 2000-2003.
4. 12178 Dhani
12177 Dhani adalah sebuah asteroid yang ditemukan oleh astronom Belanda C. J. van Houten dan I. van Houten-Groeneveld pada 16 Oktober 1977 bersama dengan 12176 Hidayat, 12177 Raharto dan 12179 Taufiq. Asteroid tersebut mengambil nama dari Dhani Herdiwijaya, Kepala Observatorium Bosscha 2004-2005.
5. 12179 Taufiq
12179 Taufiq adalah sebuah asteroid yang ditemukan oleh astronom Belanda C. J. van Houten dan I. van Houten-Groeneveld pada 16 Oktober 1977 bersama dengan 12176 Hidayat, 12177 Raharto dan 12177 Dhani. Asteroid tersebut mengambil nama dari Taufik Hidayat, Kepala Observatorium Bosscha 2006-2009.
6. 12937 Premadi
12937 Premadi adalah sebuah asteroid berdiameter 10.584 kilometer yang terletak di Sabuk Utama Asteroid, sebuah wilayah padat asteroid yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Asteroid tersebut bertetangga dengan asteroid Vesta, asteroid terbesar di tata surya.
Nama ini diambil dari astronom dan pengajar teori astrofisika di Institut Teknologi Bandung, Premana Premadi.
