Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) menilai investasi yang digelontorkan investor lokal ke perusahaan rintisan (startup) luar negeri didorong oleh beberapa faktor, salah satunya hubungan sinergi.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan selain potensi keuntungan modal (capital gain) dan pengembalian finansial dari investasi, aspek sinergi dengan grup perusahaan menjadi pertimbangan bagi investor lokal dalam berinvestasi ke perusahaan luar negeri.
Investor lokal lebih berhati-hati dalam berinvestasi ke perusahaan luar negeri karena belum terlalu mengetahui seluk beluk kondisi pasar dan budaya di luar negeri.
“Berbeda dengan bursa yang sudah dibilang aman dan governed by financial authority. Kalau investasi ke perusahaan privat belum tentu,” kata Edward kepada Bisnis.com, Rabu (4/8/2021).
Adapun bagi perusahaan rintisan yang sudah melalui Seri B, kata Edward, biasanya investor cukup aman untuk berinvestasi. Hal tersebut karena secara kematangan, perusahaan rintisan seri B terbilang cukup baik. Mereka telah memenuhi kepatuhan dan tata kelola yang merupakan permintaan dari investor.
“Dari sisi peluang tentu seperti biasanya tetap melihat dari aspek pangsa pasar, pertumbuhan, model bisnis dan kompetisi,” kata Edward.
Sebelumnya, beberapa perusahaan rintisan di luar negeri yang mendapat modal dari investor lokal mencatatkan pertumbuhan gemilang. Salah satunya Nium, startup finansial teknologi asal Singapura.
Nium berhasil mendapat predikat unikorn dengan valuasi yang mencapai US$1miliar. Nium juga tercatat sebagai satu-satunya Unikorn pembayaran B2B di Asia Tenggara.
MDI Ventures dan BRI Ventures terlibat dalam pendanaan di Nium. MDI menggelontorkan sejumlah dana dan menjadi salah satu investor Nium pada putaran Seri C. Investasi tersebut memuluskan Nium untuk masuk ke pasar Indonesia yang sangat luas.